Prihatin Tragedi Kanjuruhan, Hary Tanoe Sarankan Pembatasan Tiket untuk Suporter

MUS • Sunday, 2 Oct 2022 - 07:49 WIB

Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo turut prihatin dengan tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Insiden mengerikan itu terjadi, Sabtu (1/10/2022) malam.

Tragedi mengenaskan di dunia sepak bola ini terjadi saat Arema FC jumpa Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan. Suporter tuan rumah alias Aremania tak terima tim kesayangannya kalah, 2-3 dari musuh bebuyutan.

Mereka menyerbu turun ke lapangan usai peluit panjang dibunyikan. Bentrokan dengan pihak kepolisian tak terelakkan.

Setelahnya pihak keamanan juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Hal tersebut yang membuat para suporter berdesakkan meninggalkan stadion. Hary Tanoe turut prihatin atas kejadian tersebut. 

"Turut prihatin dengan tragedi meninggalnya 127 suporter sepak bola di Malang, Jatim," ujar HT.

Dia menambahkan beberapa saran agar insiden tak terulang. HT menekankan kepada pembatasan tiket untuk suporter.

"Tiket dijual sesuai kapasitas dan sisanya nobar diluar stadion. Pemberian izin keramaian oleh polri sekaligus menyebutkan maksimal tiket yang boleh dijual," ucapnya.

Insiden itu menjadi highlight di media Inggris itu dengan judul “Puluhan Penggemar Sepak bola Tewas dalam Kerusuhan Massal yang Melibatkan Gas Air Mata Saat Liga Ditangguhkan”.

Mereka juga menyoroti imbas dari insiden tragis ini. Mirror mengulas langkah PT LIB yang resmi menghentikan sementara Liga 1 selama satu pekan. Tak hanya itu, hukuman PSSI yakni melarang Arema FC menggelar laga kandang hingga sisa musim juga menjadi sorotan.

Kemudian media ini juga mengutip pernyataan resmi dari banyak pihak terkait insiden ini. Mulai dari pihak Persebaya Surabaya, PSSI, hingga PT LIB. Tak ketinggalan dipaparkan juga krononlogis dari kejadian ini.

Berita yang juga tersebar di Media Sosial ini turut dikomentari para pembaca luar negeri. Termasuk salah satu komentator ESPN dari Amerika Serikat Ian Darke.

“Ini adalah berita yang sangat mengganggu,” tulis Darke di Twitter.

Banyak juga yang prihatin dengan jumlah suporter yang meninggal dunia. Terutama saat mengetahui bahwa korban juga terdiri dari perempuan dan anak-anak.