Kolaborasi Majukan UMKM, dalam Rangka HUT Trijaya FM dan Gets Hotel Semarang

MUS • Saturday, 1 Oct 2022 - 19:11 WIB

Semarang – Dorong geliat UMKM Kota Semarang Gets Hotel dan MNC trijaya FM gelar Gebyar UMKM Kota Semarang. Kegiatan ini diadakan dalam rangka HUT Radio MNC Trijaya FM Semarang ke-20 dan HUT Gets Hotel Semarang ke-6. 

Selain membuka stand untuk pelaku UMKM dengan gratis, pada momen ini juga digelar dialog “Indonesia UKM Forum” dengan mengusung tema ‘Memajukan UMKM Kota Semarang’ dengan menghadirkan nara sumber Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Agus Wuryano, Ketua GKS Kecamatan Semarang Timur Fitriany Nira Purnomo, dan Corporation General Manager Gets Hotel Heri S. Buhori, dengan moderator Advianto Prasetyobudi dari MNC Trijaya FM Semarang. Jumat (30/9).
 
Sejak pandemi melandai, pemkot Semarang mulai gencar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membangkitkan kembali para pelaku UMKM. 

Melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, beragam strategi mulai dilancarkan guna membuat para pelaku UMKM kembali bangkit dari keterpurukan akibat terdampak pandemi dan mampu naik kelas.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Agus Wuryano, mengatakan upaya meningkatkan kemampuan pelaku UMKM, untuk dapat cepat berkembang dan berkompetisi di pasar Internasional harus terus dilakukan.

Langkah itu, lanjutnya, dilakukan dengan berbagai upaya, di antaranya melalui pelatihan, pendampingan, pemberian sertifikasi kompetensi bagi pelaku UMKM, menggelar pameran, menjalin kerja sama dengan marketplace dan memperluas pasar melalui berbagai media sosial.

“Peningkatan SDM dan pengembangan teknik penjualan produk UMKM dengan digitalisasi melalui pemanfatan marketplace dilakukan, dengan menggandeng sejumlah komunitas UMKM,” ujar Agus dalam acara Dialog Indonsia UKM Forum di Lobby Gets Hotel Semarang.

Tahun ini, tutur Agus, opitimis bakal menjadi tahun pemulihan bagi pertumbuhan perekonomian, termasuk sektor UMKM, seiring pandemi Covid-19 terus melandai, setelah sebelumnya para pelaku UMKM mengalami keterpurukan selama dua tahun lebih akibat terdampak pandemi.

Tidak dipungkiri memang, sebelumnya pandemi Covid-19 berdampak luar biasa pada kondisi perekonomian di berbagai sektor yang kian tidak menentu. Tidak hanya terjadi pada industri transportasi, pariwisata, perhotelan, namun juga di sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

Selama pandemi Covid-19, sektor UMKM yang paling terdampak. Belum lagi adanya berbagai kebijakan yang membuat usaha ini semakin terancam bakal mengalami kerugian tidak sedikit, setelah pemerintah memberlakukan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada saat itu.

Namun, lanjutnya, di Kota Semarang kini justru mengalami peningkatan jumlah pelaku UMKM, terutama korban terjadinya PHK sejumlah industri mereka menjadi pelaku UMKM.

Hingga September 2022 lalu jumlah UKM di Kota Semarang menjadi sebanyak 29.330 unit, jumlah ini cukup besar sehingga harus dikelola dengan bijak melalui pendampingan sejumlah komunitas UMKM, termasuk Gerai Kopi & Mi Semarang (GKS) yang diprakarsai oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Menurut Agus, pihaknya akan terus mengoptimalkan UMKM dengan mendorong berbagai upaya salah satunya melalui program kredit Wirausaha Bangkit Jadi Jawara (Wibawa) dengan bunga rendah agar penyerapannya optimal.

“Tahun ini kredit Wibawa telah dialokasikan dengan anggaran senilai Rp4 miliar dan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan, mengingat bunganya sangat rendah hanya 3% per tahun, Ini satu-satunya di Indonesia bunga pinjaman paling terendah,” tutur Agus.

Agus menambahkan untuk memenuhi syarat pinjaman modal usaha sangat mudah, yakni izin usaha. Para pelaku usaha dapat mendaftarkan usahanya melalui izin Usaha Mikro melalui Online (iJUS MELON) yang merupakan layanan berbasis online kepada para pelaku usaha mikro di Kota Semarang untuk memberikan legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha kecil dalam bentuk data lembar.

“Sebelum mengambil kredit Wibawa ada sejumlah persyaratan yang mudah. Para pelaku usaha (UMKM) bisa langsung ke RT/RW, Kelurahan, dan Kecamatan untuk minta surat pengantar. Kalau ada yang minta bayaran saat mengurus ijin, segera lapor saya, akan saya tindak tegas oknumnya karena pengurusan ijin ini gratis tinggal membawa KTP dan KK atau menghubungi di call center 3584086,” ujarnya.

Program tersebut diharapkan bakal mampu menjadi solusi bagi pelaku UMKM yang biasanya terkendala modal. Karena, kredit Wibawa ini menawarkan pinjaman bunga rendah dengan plafon hingga Rp50 juta untuk setiap UMKM.

Ketua GKS Kecamatan Semarang Timur Fitriany Nira Purnomo sangat mengapresiasi kebijakan Pemkot Semarang yang terus mendorong para pelaku UMKM kembali bangkit pada pasca pandemi.

Menurutnya, para pelaku UMKM dan masyarakat terdampak yang ingin menggeluti industri kreatif jika membutuhkan pelatihan dan pendampingan, pihaknya siap melakukan hal itu.

Sementara bagi usaha menengah ke bawah hingga usaha kecil, sejumlah program juga disiapkan untuk mengembalikan semangatnya dan menghidupkan kembali mereka. Gerai Kopi & Mi juga gencar menyuarakan produk dalam negeri akan didorong menjadi tren agar kreatif-kreatif baru bemunculan.

Upaya ini, lanjutnya, semakin hari para pelaku UMKM akan memiliki kualitas yang bisa berkompetisi secara dagang di pasar internasional, Bahkan penduduk di Kota Semarang pengguna internet sangat banyak dan di antaranya yang sudah memanfaatkan untuk kepentingan bisnis dan memperluas pasar produknya.

Pihaknya juga akan terus berupaya mendorong peningkatan UMKM di Kota Semarang supaya naik kelas, di antaranya dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan serta pendampingan. Ada juga pelatihan yang dikemas secara khusus terdiri pelatihan manajemen pemasaran, manajemen usaha dan keuangan serta manajemen operasional dan SDM.

“Di bidang pelatihan kemasan juga dilakukan terus menerus agar UMKM bisa membuat kemasan produk yang menarik, baik warna, desain tempat produk dan lainya sesuai selera pasar saat ini, hingga konsumen akan lebih menyukai,” ujar Fitri panggilan akrab Fitriany Nira Purnomo itu.

Sementara itu, Corp General Manager Gets Hotel Heri S Buhori menuturkan pihaknya juga akan terus ikut berpartisipasi mendorong pertumbuhan UMKM dengan menjalin kerja sama di bidang pamasok untuk memenuhi kebutuhan hotelnya.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan para UMKM, mereka dapat memasok kebutuhan Hotel seperti bahan pangan di antaranya sayuran, buah, beras dan lainya. Bahkan tidak jarang kami juga menyediakan ruang pamer untuk para UMKM memarkan prdoduknya di lobbi Hotel dengan gratis,” tutur Buhori.

Buhori menambahkan Gets Hotel berkomitmen tetap akan ikut mendorong produk UMKM dengan menyediakan ruang pameran produk unggulan UMKM di lobby Hotel, agar dapat menggaet pembeli maupun mendapatkan mitra melalui kunjungan para tamu.