Ajak Ziarah ke Makam Taufiq Kiemas, Sinyal Puan Lamar Gus Muhaimin?

FAZ • Sunday, 25 Sep 2022 - 13:15 WIB

Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) ziarah bareng ke makam mantan ketua MPR RI Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu pagi (24/9/2022).

Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu didampingi sejumlah elite PDIP antara lain Ahmad Basarah, Bambang Wuryanto, Charles Honoris, Said Abdullah, Trimedya Panjaitan, Utut Ardiyanto, dan sejumlah elite PDIP lainnya. Namun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak tampak hadir.

Sementara Gus Muhaimin datang didampingi Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid, Hanif Dzakiri, Sekjen Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua Komiisi VI DPR Faisol Reza, Ketua Komisi X Syaiful Huda, Wakil Ketua Komisi IX Fathan Subchi, Anggota Komisi Daniel Johan dan sejumlah anggota Fraksi PKB DPR RI.

Kedua tokoh tersebut bersama jajaran elite kedua partai politik membacakan Surat Yasin dan tahlil di atas pusara Taufiq Kiemas. Setelah itu, keduanya berjalan beriringan untuk makan pecel pincuk di depan TMP Kalibata.

Gus Muhaimin mengatakan bahwa Taufiq Kiemas bukan orang asing baginya, namun sosok yang sudah dianggap seperti ayah sendiri. ”Saya beserta Mbak Puan Maharani, Mbak PM, bersama-sama ziarah kubur ke ayah kami, Pak Taufiq Kiemas. Sudah lama kita berencana bareng, tapi karena waktu, alhamdulilah hari ini bisa baca Yasin dan Tahlil untuk Pak Taufiq Kiemas yang menjadi ayah kami, guru kami yang mendampingi kami waktu sama-sama muda,” ujar Gus Muhaimin kepada wartawan.

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan bahwa kedekatan dirinya dengan Puan Maharani juga sudah terjalin sejak sama-sama muda. ”Dulu Mbak Puan masih SMA, saya mahasiswa. Kedekatan saya dan Pak Taufiq Kiemas diawali dari gerakan mahasiswa, sama-sama mem-back up Bu Mega yang dikuyo-kuyo Orde Baru terus. Kita sebagai mahasiwa, aktivis, tersentuh hatinya dan menjadi bagian dari perjuangan Bu Mega. Dulu saya sering mangkal, poskonya di rumah Mbak Puan di Kebagusan, rumah yang sejuk, indah yang kaya raya,” katanya.

Diceritakan Gus Muhaimin, saat itu Taufiq Kiemas sering memberikan arahan dan beradu gagasan dalam pergerakan mahasiswa.

“Akhirnya beliau seperti ayah sendiri. Bahkan ketika kami SPP kurang, Pak Taufiq Kiemas yang membantu. Terakhir saya melamar istri saya nggak punya duit, saya minta Pak Taufik Kiemas, jadi itu orangtua kami betul,” ungkapnya.

Karena itu, Gus Muhaimin mengaku memiliki tanggungjawab dan kewajiban untuk terus mendoakan Taufiq Kiemas. ”Dan juga sebagai saudara, saya pasti akan men-support Mbak Puan dalam berjuang sebagai saudara. Karena itu ziarah berdua ini saya melihat Pak Taufiq Kiemas di atas (pusara) senyum ‘oh anakku rukun damai’. Alhamdulillah tadi berjalan dengan baik, mudah-mudahan Allah mengabulkan,” katanya.

Tak lupa, Gus Muhaimin juga menyampaikan terima kasih atas hadiah kue dan doa ulang tahun ke-56 tahun yang diberikan Puan Maharani.

”Terima kasih Mbak Puan ingat ultah saya, diberikan kue, teman-teman Pak Bambang Pacul, Pak Basarah, Pak Utut, terima kasih disiapkan kue ultah mudah-mudahan doanya terkabul. Saya minimal jadi wakil presiden,” kelakar Gus Muhaimin yang merayakan ultah ke-56 tahun pada Sabtu (23/9/2022).

Senada dengan Gus Muhaimin, Puan Maharani mengatakan bahwa dirinya sebenarnya sudah sering bertemu dan bertukar pikiran dengan Gus Muhaimin. Namun, diakui Puan pertemuan di TMP untuk berdoa dan dilanjutkan makan pecel pincuk ini terasa sangat spesial.

”Sebagai saudara, kakak adik yang sama-sama berjuang, dibesarkan ayah kandung saya dan ayah pergerakannnya Cak Imin, alhamdulillah kami berdua sejak dari SMA dan mahasiswa, kok sampai di kursi Ketua DPR dan Wakil Ketua DPR. Kami berharap pertemuan ini akan membawa berkah kebersamaan,” harapnya.

Puan mengatakan bahwa pertemuannya dengan Gus Muhaimin ini ke depan bisa terus dilanjutkan untuk sama-sama bergotong royong membangun bangsa.

”Harapan ke depan bisa terus bersama. Tentu saja pertemuan ini seperti disampaikan di pertemuan lalu saat ketemu Ketum Nasdem, Gerindra dan PKB, harapannya ke depan kita bisa kerja sma mencari pemikiran dan solusi kebersamaan membangun bangsa negara,” tuturnya.

Kebersamaan yang dimaksud, bukan hanya dalam kontestasi 2024, tapi juga pasca 2024. ”Kita tahu kapan waktunya bertanding, kapan waktunya bersanding. Itu yang paling penting,” katanya.