Sri Sultan HB X akan Sampaikan Orasi Ilmiah dalam Maritime Road Map 2045 Symposium

ANP • Monday, 19 Sep 2022 - 21:18 WIB

JAKARTA -Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X akan hadir dalam acara Maritime Road Map 2045 Symposium dan Penganugerahan Lifetime Achievement Maritime Awards 2022 yang digelar di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/9/2022). Kehadiran Ngarso Dalem di ajang ini untuk memberikan orasi ilmiah bertema "Kebijakan Pembangunan Maritim Nasional 2045." 

Maritime Road Map 2045 Symposium dan Penganugerahan Lifetime Achievement Maritime Awards 2022 diselenggarakan oleh International Sea Port Exhibition and Conference (ISPEC) dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional pada tanggal 23 September 2022.

ISPEC turut mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan kata sambutan sebab acara ini adalah rangkaian dari peringatan Hari Maritim Nasional.
Selain itu, Maritime Road Map 2045 Symposium dan Penganugerahan Lifetime Achievement Maritime Awards 2022 ini mengangkat kembali visi kemaritiman yang sudah dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi kepada masyarakat luas. 

“Kegiatan ini juga diharapkan mampu mengidentifikasi tantangan di bidang kemaritiman dan akan di bahas secara mendalam dalam simposium ISPEC oleh para pelaku maritim baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi kemaritiman, akademisi dan praktisi kemaritiman lainnya sehingga bisa menghasilkan kerangka acuan kerja secara kongkrit," ujar Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Panitia Pelaksana ISPEC dan Lifetime Achievement Maritim Awards 2022

Ispec juga telah mengundang para Duta Besar (Dubes) dari beberapa negara Eropa dan Asia. Mereka juga akan mendengarkan Orasi Ilmiah Kebijakan Pembangunan Maritim Nasional 2045 yang disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X

Menurutnya, detail pembahasan simposium ISPEC akan mengarah pada poin-poin sebagai berikut penguatan diplomasi maritim, peningkatan keselamatan maritim, pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi maritim, pengembangan industri maritim, pengembangan pariwisata kelautan, pemanfaatan sumber daya kelautan, dan peningkatan edukasi maritim.

"Selain itu, akan ada orasi ilmiah yang akan dipaparkan oleh Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono X yang menitikberatkan kepada Kebijakan Pembangunan Maritim Nasional 2045," tutur Fajar.

Ia juga berharap pihak terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat hadir dalam acara ini.

Peran pemerintah sangat diharapkan lebih aktif selain sebagai pembicara dan mengirimkan pesertanya untuk terlibat aktif dalam seminar ISPEC khususnya dari unit-unit kerja terkait kemaritiman,” kata Fajar.

Menurut Fajar, ISPEC sendiri digagas oleh para ahli maritim bekerja sama dengan asosiasi, pemerintah dan stakeholder terkait dan tentu saja para akedimisi, untuk mengindentifikasi permasalahan kemaritiman di Indonesia sekaligus mencarikan solusi yang terbaik untuk permasalahan tersebut guna mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. 

Selain seminar simposium, ISPEC akan memberikan penghargaan kepada insan-insan yang berjasa besar terhadap kemaritiman indonesia. Penghargaan Lifetime Achievement Awards diberikan kepada Djuanda Kartawidjaja Soedarpo Sastrosatomo dan Mochtar Kusumaatmadja

Dia juga menuturkan saat ini pebisnis maritim di Indonesia masih belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Oleh sebab itu, lewat Maritime Road Map 2045 Symposium dan Penganugerahan Lifetime Achievement Maritime Awards 2022 ini bisa ditemukan solusi guna mengentaskan permasalahan yang ada.

Pasalnya, sebagian besar bisnis maritim masih didominasi oleh pihak asing sehingga ini seharusnya potensi dan oportunity yang sangat besar untuk dunia maritim lokal lebih berkembang lagi. Selain itu, potensi pariwisata maritim di Indonesia juga masih sangat terbuka luas khususnya bisnis kapal pesiar. 

“Karena kita ketahui bahwa belum adanya jalur kapal pesiar besar secara reguler singgah di lokasi-lokasi wisata di Indonesia dan akan kita launching adalah di Provinsi Banten dan Bali sebagai pilot project,” pungkasnya. (ANP)