Awasi Harga Telur, Food Station Antisipasi Kebutuhan Telur di DKI Jakarta

MUS • Wednesday, 14 Sep 2022 - 13:59 WIB

Jakarta - Adanya gejolak kenaikan harga pangan, terutama telur, dalam beberapa waktu terakhir telah mengkhawatirkan masyarakat. 

Hal itu diantisipasi PT Food Station Tjipinang Jaya selaku BUMD Pangan Jakarta dengan cara menguatkan kerja sama dengan Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar selaku mitra produksi telur ayam, yang selama ini menjadi pemasok kebutuhan telur program pangan murah bersubsidi. 

Hal itu dipastikan dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PT Food Station Tjipinang Jaya dengan Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar 

Acara penandatangan juga dihadiri juga oleh Perwakilan dari Bank Indonesia DKI Jakarta dan Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang berlangsung di gudang produksi mitra di desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa, 13 September 2022.

“Melalui kerjasama ini, Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar selaku mitra produksi telur ayam menyampaikan kesanggupannya untuk mensupply kebutuhan telur program pangan murah bersubsidi guna memastikan stok ketersediaan pangan dan ketahanan pangan di DKI Jakarta serta pengendalian inflasi di DKI Jakarta tetap terjaga,” kata Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo. 

Kegiatan ini juga dalam rangka memastikan kualitas, evaluasi dan diskusi rencana peningkatan program kerja sama kedepan.

Adapun kehadiran ke lokasi mitra produksi dirasa sangat penting untuk memastikan bahwa ketersediaan stok telur untuk pangan murah bersubsidi aman dan akan terus ditingkatkan dalam penyerapannya baik secara kuantitas dan kualitas.

"Peran Food Station dalam pengamanan pangan terutama ketersediaan telur merupakan salah satu langkah dukungan dalam pengendalian inflasi di DKI Jakarta,” ujarnya. 

Peninjauan dengan Perwakilan Bank Indonesia ini dilakukan mulai dari kunjungan ke kandang, gudang produksi/pengemasan hingga seremonial pengiriman telur sebanyak 5 ton ke lokasi penerima manfaat Program Pangan Bersubsidi di DKI Jakarta. 

Gandeng PT Kereta Api Indonesia

Dalam melakukan efisiensi biaya produksi maka Food Station kedepannya akan melakukan support kepada mitra produksi telur dengan melakukan supply jagung melalui program budidaya, dan bekerjasama dengan perguruan tinggi dalam membuat formulasi pakan ternak yang hemat namun berkualitas. 

"Pengiriman telur ke Food Station yang awalnya 5 Ton per 1 kali pengiriman akan ditingkatkan hingga 20 ton per 1 kali pengiriman dengan bersinergi bersama PT KAI untuk mengefisienkan biaya transportasi dan meminimalkan resiko kerusakan produk sehingga pasar telur tidak hanya untuk pangan bersubsidi namun akan ditambah juga melalui bisnis komersil ke mitra produksi bakery, hotel, restoran, dan lain sebagainya," jelas Pamrihadi.

Ketua Koperasi Peternak Unggas Sukarman menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memperbaiki kualitas, memastikan ketersediaan stok dan keterjangkauan harga. 

“Kami juga akan mencoba belajar bersama dalam memformulasikan pakan yang lebih efisien, supaya kedepannya harga telur lebih stabil dan kualitas terjamin,” pungkasnya.