PKKMB UKI 2022: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Ingatkan Perguruan Tinggi Siapkan Superior Generation untuk Indonesia Emas

MUS • Monday, 5 Sep 2022 - 16:23 WIB

Jakarta - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, memberikan orasi kebangsaan dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia, dalam rangka penerimaan secara resmi mahasiswa baru Program Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma Tiga Tahun Akademik 2022/2023, di Ruang Aula, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta (05/09).

Orasi ilmiah ini merupakan rangkaian kegiatan dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UKI Tahun 2022. Dengan tema ‘To Create Superior Generation’, PKKMB UKI berlangsung dari tanggal 31 Agustus – 3 September 2022, di Universitas Kristen Indonesia, Cawang, Jakarta Timur.

Dalam orasi ilmiahnya, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa Universitas Kristen Indonesia terus mempersiapkan generasi unggul untuk Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. Mengingat saat ini Indonesia sedang mengalami masa keemasan bonus demografi karena usia produktif (15-64 tahun) mendominasi jumlah penduduk di dalam negeri.

Bambang Soesatyo juga mengingatkan agar generasi muda harus memiliki semangat bela negara dalam menghadapi kontestasi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.

“Generasi muda harus sadar betul dan ikut mencermati perkembangan politik yang sangat dinamis memasuki tahun politik di tahun 2024. Sebagai generasi muda harus bisa kritis, harus bisa memilah-milah informasi yang hoax yang cenderung mengadu domba diantara kita. Untuk generasi muda yang paling penting adalah menjaga persatuan dan kesatuan. Sekarang bagaimana kita mengisi kemerdekaan itu dengan baik,” ujarnya.

"Pemilu dan Pilkada tidak dijadikan sebagai ajang perpecahan, melainkan sebagai ajang suksesi kepemimpinan untuk melanjutkan perjuangan mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka sebagaimana tercantum dalam pembukaan konstitusi UUD NRI 1945,” ujar Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini.

"Karenanya sangat penting bagi rakyat, khususnya mahasiswa untuk mendorong kedewasaan politik dari segenap kontestan Pemilu. Sehingga bisa tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, serta memegang teguh komitmen dan kesadaran kolektif, bahwa muara akhir dari kontestasi politik adalah terwujudnya pemerintahan negara yang mampu melindungi seluruh rakyat, memberikan rasa aman, dan mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan," jelas Bamsoet.

Bamsoet menekankan semangat bela negara bukan hanya memiliki pengertian sempit membela negara sendiri tanpa memperhatikan kondisi lingkungan global. Dalam artian luas, semangat bela negara yang berlandaskan Pancasila sebagai jati diri dan ideologi bangsa, juga bisa menjadi penuntun bagi Indonesia untuk mengajak dunia internasional untuk bersama-sama bergotong-royong menyelesaikan berbagai permasalahan dunia, seperti kelaparan, ketimpangan ekonomi, hingga perubahan iklim.

Rektor Universitas Kristen Indonesia, Dr. Dhaniswara K. Harjono menjelaskan, untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045, harus dimulai dengan mempersiapkan kalangan generasi mudanya, termasuk yang saat ini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

"Salah satu hal yang tidak boleh terlupakan dalam mengelola bonus demografi yakni mempersiapkan generasi muda dengan semangat bela negara,” ujar Dhaniswara.

“Kita menyadari sepenuhnya bahwa ada dua faktor yang menjadi alat pendukung mahasiswa-mahasiswi menjadi lulusan yang superior. Yang pertama adalah faktor bahasa, setiap lulusan harus memiliki kemampuan berbahasa asing. Minimal satu bahasa asing, bahasa Inggris, bahasa mandarin atau yang lainnya sesuai pilihan mereka. Kemudian yang kedua tentunya teknologi, sekarang sudah era digital. UKI menyiapkan agar mereka terampil  memanfaatkan digitalisasi dan berkomunikasi dan lain-lain secara digital dan ini kita fasilitasi sepenuhnya,” tambahnya.

Dhaniswara menekankan agar semua mahasiswa memiliki semangat yang sama, semangat untuk bisa melakukan sesuatu yang baik bagi bangsa dan negara ini.

“Kemudian mahasiswa UKI  harus fokus pada prodi yang ditempuh dan dilengkapi dengan semangat bela negara. Selain itu juga semangat entrepreneurship sangat penting,” pungkasnya.