Jokowi Naikkan BBM, TGB Zainul Majdi :  Kompensasi di Masyarakat Harus Kongkrit

FAZ • Sunday, 4 Sep 2022 - 09:29 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri resmi mengumumkan kenaikan harga BBM. Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi mengingatkan bantalan yang harus disiapkan di tengah masyarakat.

"Harus disiapkan bantalan ekonomi yang cukup di masyarakat. Kompensasi kepada masyarakat terkait kenaikan BBM harus diperhatikan," katanya, Minggu (4/9).

TGB mengungkapkan, dampak dari kenaikan BBM ini harus diminimalisir semaksimal mungkin. Ada kelompok rentan yang bakal merasakan efek ini secara langsung.

"Itulah penting sekali kompensasi kepada masyarakat berjalan baik. Jangan sampai kenaikan BBM ini akan menambah beban masyarakat," tegasnya.

TGB melanjutkan, dalam pidato sidang DPR 16 Agustus lalu yang disampaikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, diantara yang ditekankan adalah perlindungan hukum, sosial, politik maupun ekonomi kepada masyarakat.

Partai Perindo memandang diantara bentuk perlindungan sosial dan ekonomi saat BBM naik, secara kongkrit program yang menjadi bantalan harus dikawal.

"Dampak negatifnya harus diminimalisir. Karena ini (kenaikan BBM) akan mempengaruhi kenaikan kebutuhan dasar masyarakat," tegasnya.

TGB menambahkan, ketika kenaikan BBM telah dikeluarkan itu berarti keputusan tersebut telah melalui pertimbangan panjang. Maka semua pihak harus mengawal program yang diterima masyarakat.

"Ya, kita sama-sama kawal di masyarakat. Mereka (kelompok rentan) harus mendapat kompensasi kongkrit," tandasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.

Selain itu, solar subsidi dari Rp5.150 pe liter jadi Rp6.800 per liter. Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Kenaikan ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, Sabtu (3/9) pada pukul 14.30 WIB.