Elektabilitas Puan Maharani Meningkat, Masinton: Karena Kinerja dan Dekat Dengan Rakyat

FAZ • Saturday, 3 Sep 2022 - 13:09 WIB

Jakarta - Politisi PDIP, Masinton Pasaribu menyebut hasil survei KedaiKOPI sebagai potret riil bahwa masyarakat tidak lagi mendikotomikan calon pemimpin berdasarkan gender.

Dalam sejarah Indonesia, kata Masinton, sebenarnya banyak contoh kontribusi pemimpin perempuan. “Misalnya ada Megawati yang bersama Gus Dur membawa Indonesia menuju fase transisi dari otoritarianisme ke era reformasi,” sebutnya.

Menurut Masinton, Indonesia membutuhkan sosok kepemimpinan yang bukan lahir dari pencitraan, tapi memiliki rekam jejak dan kepemimpinan yang sudah teruji.

Masinton mencontohkan Puan Maharani, yang memiliki curriculum vitae terbilang lengkap.

“Dia (Puan) sekarang adalah perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR. Dan pada pemilu 2019 lalu, Puan meraih lebih dari 420 ribu suara di daerah pemilihannya, tertinggi dalam sejarah pemilu legislatif,” sebut Masinton

“Itu membuktikan Puan bukan tipikal orang yang duduk manis, tapi mau turun ke bawah membangun kedekatan dengan rakyatnya. Tidak sim salabim,” tambah dia.

Sebagai Ketua DPR, Puan juga menunjukkan peran menjaga demokrasi ditengah kuatnya usul penundaan pemilu 2024.

“Bagaimana peran DPR di tengah kepungan wacana untuk menunda pemilu, tapi Puan mampu menjaga mandat dan amanat reformasi. Pemilu tetap sesuai jadwal,” ujar Masinton.

Tak heran ketika Indonesia menjadi tuan rumah Forum Parlemen Sedunia, Sekjen Parlemen Internasional secara terbuka memuji kepemimpinan Puan sebagai simbol kekuatan perempuan dunia.

Dengan begitu apakah PDIP sudah final mengajukan Puan sebagai capres 2024? 

“Kita tunggu tanggal mainnya,” tutup Masinton