Penurunan Harga Bawang Merah dan Cabai Dorong Deflasi DIY Agustus 2022

MUS • Saturday, 3 Sep 2022 - 13:04 WIB

Yogyakarta - Perkembangan harga-harga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami deflasi setelah 10 bulan berturut-turut mengalami inflasi. Pada bulan Agustus 2022 tercatat deflasi di DIY sebesar -0,12% (mtm), menurun dibandingkan bulan Juli yang mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm). 

“Deflasi terjadi terutama akibat dari meningkatnya pasokan hortikultura khususnya Bawang Merah dan Cabai Merah seiring terjadinya musim panen di bulan Agustus. Selain itu, harga komoditas pangan lainnya seperti daging ayam ras dan minyak goreng melanjutkan tren menurun. Dengan perkembangan ini, secara tahunan, Inflasi DIY 2022 berada pada level 5,52% (yoy) dan secara akumulatif Januari-Juli sebesar 4,24% (ytd),“ ujar Budiharto Setyawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY

Inflasi inti Agustus 2022 tercatat stabil 0,22% (mtm). Tekanan inflasi inti pada bulan Agustus terutama bersumber dari kenaikan tarif pendidikan pada masa tahun ajaran baru. Meski demikian, secara tahunan inflasi inti Agustus 2022 mengalami peningkatan dari 3,21% (yoy) di bulan Juli menjadi 3,34% (yoy). 

Lanjut Budiharto ”Tekanan inflasi cukup tinggi masih terjadi pada kelompok administered prices. Inflasi kelompok administered prices Agustus mencatatkan inflasi 0,77% (mtm).”

Tekanan inflasi berasal dari kenaikan tarif angkutan udara dan biaya pendidikan. Untuk tarif angkutan udara, berbeda dari siklusnya, pada awal triwulan III angkutan udara mengalami inflasi.

Inflasi angkutan udara selain sebagai dampak dari peningkatan komponen biaya fuel surcharge cost yang nilainya maksimal menjadi 15% dari tarif batas atas bagi pesawat jet (sebelumnya tarif 10%), juga disebabkan oleh tingginya permintaan angkutan udara seiring dengan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka yang mendorong kembalinya mahasiswa dari luar Yogyakarta dan maraknya event MICE di DIY selama bulan Agustus serta event lainnya seperti Konser Dewa 19, AFF-U16, Jogja Mandiri Marathon, dll.

Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 9,84% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,88% (yoy). 

Dalam rangka mengantisipasi risiko tersebut, Bank Indonesia akan terus mendukung berbagai upaya TPID DIY untuk memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. (Ron)