Mengenang Mikhail Gorbachev: Presiden Terakhir Uni Soviet, Penggagas Glasnost dan Perestroika

MUS • Wednesday, 31 Aug 2022 - 12:22 WIB

Moskow - Mantan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meninggal dunia pada Selasa, (30/8/2022) di usia 91 tahun. Gorbachev yang dikabarkan telah lama menderita penyakit serius dan berkepanjangan mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Klinis Pusat, Moskow, Rusia.

Sejak awal pandemi Covid-19, Gorbachev telah mulai dirawat dan Kesehatannya terus berada dalam pengawasan pihak medis.

Mikhail Sergeyevich Gorbachev merupakan tokoh penting Uni Soviet yang lahir di Stavropol, Rusia, 2 Maret 1931. Gorbachev yang berasal dari keluarga petani sederhana di Stavropol bergabung dengan Liga Komunis Muda atau Komsomol pada 1946 dan aktif dalam kegiatan organisasi itu.

BACA JUGA: Man of The Hole, Pria Paling Kesepian di Dunia Tutup Usia

Selama bergabung di Komsomol, Gorbachev tercatat sebagai anggota yang gemilang dan cerdas. Pada 1952 ia berhasil masuk ke Universitas Negeri Moskow dengan mengambil jurusan hukum.

Tiga tahun berselang, Gorbachev dinyatakan lulus dan setelahnya bekerja untuk Komosol dengan memegang beberapa jabatan strategis. Pada 1970, Gorbachev tercatat sebagai sekretaris pertama komite partai regional.

Setahun setelahnya, Gorbachev juga aktif di Partai Komunis dengan menjadi komite sentral partai tersebut. Puncak karier Gorbachev ditandai dengan keberhasilannya menjadi Presiden Uni Soviet pada 1990.

Dua kebijakan legendarisnya adalah Perestroika dan Glasnost.

Perestroika secara harfiah adalah "rekonstruksi", yang menandai restrukturisasi pada sistem politik dan ekonomi Uni Soviet. 

Sedangkan melalui Glasnost, Gorbachev membuka keran kebebasan berpendapat dengan menghapus larangan bagi setiap warga yang mengkritik negara dan Partai Komunis Rusia.

Pada masa kepemimpinannya, Gorbachev berhasil mengakhiri Perang Dingin tanpa adanya sedikit pun pertumpahan darah. Akan tetapi, ia gagal mempertahankan Uni Soviet sehingga akhirnya pada 1991, negara adidaya itu akhirnya ambruk.

Saat menjabat sebagai Presiden, Gorbachev menjalin kerja sama dan kemitraan dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi senjata. Ia juga bermitra dengan Barat demi memperkuat negaranya. Kesepakatan tersebut tentunya menjadi tanda berakhirnya kebijakan Tirai Besi yang memisahkan negara-negara Eropa pasca Perang Dunia II.

Pencapaian lain Gorbachev adalah hadiah Nobel Perdamaian yang diterimanya pada 1990. Hadiah Nobel itu dirasakan berbagai pihak telah berhasil membuka jalan untuk Eropa yang lebih bebas.