Misi Dagang Jatim-Sulut, Gubernur Jatim Harapkan Mampu Tekan Laju Inflasi

MUS • Friday, 26 Aug 2022 - 09:39 WIB

Surabaya - Misi Dagang dan Investasi menjadi cara jitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk mengungkit neraca perdagangan dan kerjasama strategis antar daerah. Tak hanya itu, program ini juga menjadi salah satu harapan bagi daerah untuk mengendalikan laju inflasi.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Khofifah saat memimpin gelaran Misi Dagang dan Investasi antara Jawa Timur dan Sulawesi Utara di Sintesa Peninsula Hotel. Gubernur Khofifah mengatakan, sesuai arahan Gubernur Bank Indonesia yang mengatakan bahwa laju inflasi dapat dikendalikan antara lain melalui peningkatan kerjasama antar daerah. 

“Sebelum arahan ini muncul, Jatim sudah keliling. Kita terus gerilya untuk memperkuat kerjasama antar daerah melalui misi dagang sejak tahun 2019,” ungkapnya.

Khofifah mengakui adanya antusiasme yang kuat baik dari pelaku usaha maupun buyer. Antusiasme juga tampak dalam misi dagang dan investasi di Kota Manado Sulawesi Utara ini. Transaksi  yang terjadi selama misi dagang berlangsung tercatat total  40 transaksi mencapai  Rp 159 miliar.

Dalam misi dagang kali ini, Khofifah membawa 38 pelaku usaha asal Jatim untuk memasarkan hasil usahanya. Antara lain produk tas anyam, produk tile (granit dan keramik), batik tulis, jasa kepelabuhanan, olahan ikan, olahan kopi dan cokelat, beragam  produk holtikultura dan sebagainya.

Sementara dari Provinsi Sulawesi Utara menghadirkan sebanyak 100 pelaku usaha yang bergerak diberbagai bidang. Diantaranya, olahan ikan atau frozen food, arang batok kelapa, rempah, produk holtikultura, gula aren,  sarang burung walet dan masih banyak lagi.

“Tahun 2021  kita sempat mengalami defisit perdagangan eksport luar negeri  karena kelangkaan kontainer, sehingga ekspor  ke luar negeri Jatim agak  terhambat . Namun di tahun yang sama, tahun 2021 neraca perdagangan antar daerah surplus Rp 233,02 triliun,” jelasnya detil

Sebagai catatan, pada semester I tahun 2022, neraca perdagangan Jatim dengan antar provinsi dan  pulau telah mencapai Rp. 151 triliun. (Her)