Kasus Brigadir J, DPR RI Ingatkan Polri Jangan Sampai Menghukum Orang yang Tidak Bersalah

FAZ • Thursday, 25 Aug 2022 - 00:07 WIB

Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman mempertanyakan soal pengungkapan motif pembunuhan Brigadir J dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dengan adanya kasus Sambo, ini merupakan momentum untuk perbaiki citra Polri dan kembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisan.

Habiburokhman mengatakan bahwa Polri perlu memanfaatkan momentum ini dengan mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J tanpa adanya diskriminasi dan dengan keterbukaan.

“Momentum itu dimulai dengnan bagaimana kasus itu diungkap tanpa adanya diskriminasi. Siapa yang salah harus dihukum sesuai  dengan tingkat kesalahannya," kata Habiburokhman dalam rapat dengar pendapat bersama Kapolri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra ini menyatakan jangan sampai menjadi latah dan menghukum orang yang tidak bersalah.

“Di sisi lain Jangan sampai latah dan gebyah uyah. Artinya jangan orang yang tidak bersalah ikut terhukum atau melakukan kesalahan kecil tetapi hukumannya lebih berat,” ungkap Habibburrokhman.

Benny K Harman dari Fraksi Demokrat juga mengingatkan agar Kapolri jangan sampai menghukum orang yang bersalah. Orang-orang yang menjadi korban skenario palsu yang dilakukan oleh Jendral Sambo.

“Jangan sampai salah menentukan tersangka. Kasian anggota-anggota bapak yang tidak tahu apa-apa," Kata Benny.

Benny mengharapkan agar orang yang tidak bersalah tidak dihukum karena hanga melaksanakan perintah atasan.

“Jangan sampai pak Kapolri pak Waka  pak Kaba menghukum orang yang tak bersalah, Teman-teman kita yang hanya melaksanakan perintah atasan," ungkapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, anggota Komisi III lainnya, Arteria Dahlan menginginkan agar penegakan hukumnya clear. Pengungkapan kasus kematian Brigadir J haruslah fokus pada kasus hukumnya.

“Kami ingin pak Kapolri harus turun langsung mencermati fakta hukum. Penegakan hukumnya harus clear," Jelas Arteria.

Menurut Arteria, Polemik di luar kasus ini harus dipilah memilah mana voice mana yang noice. Harus dicermati betul. Orang mulai ngomong apa saja, tidak fokus terhadap kematian Joshua.

“Hal ini jangan dibiarkan. Hancur kita," Tegas Arteria dari Fraksi PDIP.