Dies Natalis ke-3 Prodi Doktor Pendidikan Agama Kristen UKI, ini Harapan Direktur Pascasarjana Bernadetha Nadeak

MUS • Tuesday, 23 Aug 2022 - 12:38 WIB

Jakarta (Advetorial) - Perayaan Dies Natalis ke-3 Program Studi Doktor Pendidikan Agama Kristen (DPAK) digelar di Aula Pascasarjana UKI, Jl.Diponegoro, Jakarta Pusat Sabtu (20/8), dengan diisi orasi ilmiah "Mengembangkan Potensi Entrepreneurship Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Semangat Kolaborasi Pada Era Disrupsi" oleh Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono. 

Dalam sambutannya Direktur Pascasarjana UKI, Bernadetha Nadeak mengatakan program studi Doktor Pendidikan Agama Kristen berdiri pada 12  Agustus 2019. Kemudian tertuang dalam keputusan Direktur Jenderal Bimas Kristen 393 tahun 2019 tentang jenjang Strata 3 Program Studi Doktor Pendidikan Agama Kristen Universitas Kristen Indonesia. 

"Hal ini adalah sebagai kado yang terindah bagi Universitas Kristen Indonesia yang penantian lama hampir 66 tahun akhirnya Universitas Kristen Indonesia dapat membuka Program Studi Doktor pertama yaitu dalam bidang pendidikan agama Kristen. Dan kemudian pada tahun 2020, UKI berhasil lagi membuka program kedua yaitu program studi Doktor Hukum sehingga saat ini UKI memiliki dua program studi Doktor,” ujar Bernadetha dalam keterangan tertulis, Selasa (23/8/2022). 

“Dalam lingkup kegerejaan prodi DPAK hadir untuk memperlengkapi para pendeta dalam bidang pengajaran katesisasi. Dan dalam lingkup pendidikan, program studi Doktor Pendidikan Agama Kristen membantu mempersiapkan tenaga-tenaga pengajar secara khusus para pengajar guru agama Kristen yang handal dan professional serta berkualifikasi berkompeten dalam bidangnya. Hal ini perlu keberadaan program studi Doktor Pendidikan Agama Kristen UKI mampu memberikan jawaban atas kebutuhan kegerejaan pada masa ini,” tambahnya. 

Lanjut Bernadetha, saat perjalanan sangat cepat, canggih dan dinamis, suatu lembaga pendidikan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kehidupan rohani yang lebih baik menjadi tantangan tersendiri. 

"Tema Dies Natalis ketiga hari ini 'Mengembangkan Potensi Entrepreneurship Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Semangat Kolaborasi pada Era Disruspi'. Tema ini sejalan dengan apa yang dihadapi masa kini dan masa depan. Dalam konteks keguruan, para guru ditantang tidak hanya memiliki kompetensi dalam pendidikan, tetapi miliki juga aspek pengembangan diri yaitu jiwa enterpreneurship didalamnya. Dan hal itu tidak akan mampu dikerjakan secara personal namun dikerjakan secara kolaborasi yang formal," ungkapnya. 

Kedepan Direktur Pascasarjana Bernadetha Nadeak berharap Prodi Pendidikan Doktor Agama Kristen UKI dapat berperan secara aktif dalam menghasilkan lulusan dalam bidang agama Kristen secara khusus yang tidak hanya memiliki penguasaan di bidang akademik, tapi juga kemampuan entrepreneurship yang berkolaborasi atas dasar saling menguntungkan. 

"Semoga UKI yang saat ini akreditasi unggul yang dimiliki dan melalui prodi DPAK dapat terus memenangi diri dalam memberikan kontribusi bagi pekerjaan Tuhan di Indonesia melalui program Pendidikan Agama Kristen," pintanya. 

Sementara itu dalam orasi ilmiahnya, Rektor Universitas Kristen Indonesia Dhaniswara K Harjono mengatakan, penyelenggaraan program studi pendidikan agama kristen di UKI saat ini tersebar pada jenjang Sarjana (S1) Magister (S2) dan Doktor (S3), dengan kajian pendidikan kristen yang cukup lengkap pada tekanan khas setiap program studi. Proyeksinya bagi upaya pengembangan pelayanan kegerejaan dalam bidang pendidikan kristen. 

"Pembukaan program studi DPAK pada tahun 2019 yang lalu, merupakan bukti nyata kepedulian UKI yang menunjukkan keseriusannya sebagai Patner gereja dalam pembangunan tubuh kristen di Indonesia,” ujarnya. 

Kata Dhaniswara, pendidikan adalah sebuah keniscayaan dan berlangsung secara alami, berfungsi sosial lantaran berlangsung dalam masyarakat itu sendiri, memiliki nilai dan bermakna membimbing lantaran kebiasaan hidup generasi lama yang berbeda dengan generasi baru serta menjadi tanda perkembangan peradaban suatu masyarakat. 

“Pelaksanaan pendidikan memiliki tujuan tersendiri sebagaimana yang dinyatakan dalam UU RI No 20/2003 yaitu bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya. 

Dikatakan, dalam perkembangan modern saat ini, manusia dihadapkan dengan istilah globalisasi, revolusi industri 4.0. Revolusi industri generasi 4.0 ditandai dengan kemunculan superkomputer, kendaraan tanpa pengemudi, dan lain sebagainya, yang memungkinkan manusia harus mengoptimalisasi potensi dan fungsi kecerdasan humanitas demi kesejahteraan dan peradaban. 

"Secara sederhana, disrupsi dapat dipahami seabagi bentuk perubahan yang berusaha untuk menghadirkan masa depan ke masa kini. Kita harus berani memiliki inovasi yang sesuai dengan kebiasaan konsumen. Ada upaya untuk mengembangkan diri melalui upaya yang kreativitas dan inovatif sehingga manusia dimampukan dalam menjalani kehidupan modern," ucapnya. 

“Kreatif dan inovatif merupakan sebagian karakteristik seorang enterpreneur. Menurut Dhaniswara, Guru yang memiliki usaha kreatif dan inovatif sesuai dengan profesinya hingga mencapai kesuksesan akademis dan ekonomis dinamakan teacherpreneur. Sedangkan pendidik profesional adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan profesional yang mampu dan setia mengembangkan profesinya, menjadi anggota organisasi profesional pendidikan, memegang teguh kode etik profesinya, ikut serta di dalamnya mengkomunikasikan usaha pengembangkan profesi dan bekerja sama dengan profesi yang lain,” tandasnya. 

Diakhir orasinya Rektor UKI, meminta seluruh civitas UKI bergandengan tangan bekerja sama untuk membawa UKI ke arah yang lebih baik. 

"Saat ini kita berhasil mencapai prestasi unggul dan hal itu bukanlah hasil kerja personal, melainkan tim yang solid dengan semangat untuk maju dan mencapai hasil akreditasi unggul," tutupnya.