Kenali Penyebab, Akibat, dan Cara Atasi Rambut Rontok

ANP • Tuesday, 16 Aug 2022 - 23:35 WIB

Jakarta – Di seluruh dunia, sekitar 60 persen pria dan 50 persen wanita mengalami beberapa bentuk kerontokan rambut  sehingga membutuhkan penanganan khusus, seperti perawatan plasma darah (PRP – Platelet Rich Plasma) dan transplantasi rambut. Kedua perawatan tersebut harus dilakukan oleh dokter ahli bersertifikasi internasional seperti dr. Farmanina, Mbio (AAM). Dalam rangka Hair Loss Awareness Month yang diadakan setiap bulan Agustus untuk mengedukasi masyarakat tentang rambut dan dampak kerontokan rambut, dr. Farmanina bersama Farmanina Aesthetic & Hair Clinic mengadakan rangkaian edukasi seputar kerontokan rambut dan penanganannya dengan PRP dan Transplantasi Rambut, serta berbagai promo menarik di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic.

dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM) – Dokter Ahli Transplantasi Rambut mengatakan, “Rambut rontok seringkali menjadi masalah yang nyata pada setiap orang tapi kurang dibicarakan karena adanya stigma yang mengakibatkan dampak emosional dan sosial yang mendalam.  Padahal, rambut merupakan aspek penting dari penampilan manusia dan memiliki dampak signifikan pada daya tarik dan kepercayaan diri seseorang. Berdasarkan penelitian, satu dari enam orang akan merasa tidak nyaman melakukan kontak fisik dengan seseorang yang mengalami kebotakan / kerontokan rambut . Maka dari itu, Farmanina Aesthetic & Hair Clinic mendukung Hair Loss Awareness Month di Indonesia agar semakin banyak pasien yang mendapatkan bantuan, dukungan dan pengobatan rambut rontok.”

Secara umum, seseorang kehilangan 60 hingga 100 helai rambut per hari. Bila jumlahnya di atas rata-rata, maka perlu melakukan konsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan diagnosa dan perawatan yang lengkap . Rambut rontok mempengaruhi pria dan wanita dari segala usia, dan banyak orang merasa sulit untuk berbicara atau mencari bantuan. 

Khusus untuk pria, kebotakan pola (androgenetic alopecia) yang disebabkan oleh faktor genetik menyumbang lebih dari 95% kerontokan rambut. Menurut American Hair Loss Association , sekitar 25 persen pria mulai kehilangan rambut mereka sebelum usia 21 tahun. Pada usia 35, sekitar 66 persen pria akan mengalami beberapa tingkat kerontokan rambut. Pada usia 50, sekitar 85 persen pria akan memiliki rambut yang jauh lebih tipis. Sementara pada wanita, kerontokan rambut lebih sering terjadi karena pengaruh hormonal, seperti menyusui, faktor usia dan menopause, serta gaya hidup tidak sehat pada rambut seperti terlalu sering di cat, atau memakai hijab dan menyisir di saat rambut basah.

dr. Farmanina, Mbio (AAM) menambahkan, “Perawatan PRP dan Transplantasi rambut menjadi pilihan terbaik untuk membantu orang mendapatkan kembali kepadatan, cakupan, dan kesehatan rambut dan kulit kepala. PRP merupakan perawatan yang mengolah dan memisahkan darah dan plasma darah pasien itu sendiri. Setelah itu, plasma darah disuntikkan ke kulit kepala untuk mengatur pertumbuhan rambut yang lebih cepat, lebih panjang, dan tidak mudah rontok. Dalam perawatan PRP juga ditambahkan nutrisi untuk rambut seperti vitamin D, biotin, dan zink untuk memaksimalkan pertumbuhan rambut. Untuk kasus lain dengan kebotakan yang lebih luas, maka transplantasi rambut merupakan jalan terbaik.”

Transplantasi rambut merupakan proses yang harus dilakukan oleh dokter ahli dan berpengalaman seperti dr. Farmanina, hair expert bersertifikat internasional, yang menggunakan teknologi DHI (Direct Hair Implant). Metode DHI merupakan metode transplantasi rambut terbaik dunia yang memiliki tingkat keberhasilan hingga 97% dengan hasil rambut yang lebih natural, estetik dan sesuai dengan keinginan pasien. Dalam metode DHI, kedalaman dan arah penanaman terukur sehingga memberikan angle yang baik.

Satriyo Yudi Wahono (Piyu) – Pasien Transplantasi Rambut & Musisi mengatakan, “Selama ini masyarakat mengenal saya dengan rambut saya yang gondrong. Namun beberapa tahun terakhir, saya lebih banyak berpenampilan dengan rambut pendek yang ditutupi topi karena rambut saya yang perlahan mulai rontok dan menipis. Hal tersebut membuat saya kehilangan karakter sebagai musisi sehingga saya memutuskan untuk melakukan transplantasi rambut untuk mengembalikan kepercayaan diri dan karakter saya sebagai musisi yang gondrong.”

Caesar Gunawan – Pasien Transplantasi Rambut, Presenter TV & Penyiar Radio mengatakan, “Alasan saya melakukan transplantasi rambut adalah karena perubahan rambut yang terasa berbeda secara signifikan dalam kurun waktu sekitar 5 - 7 tahun ke belakang, yaitu rambut yang kian menipis dan garis rambut yang semakin terlihat mundur. Hal itu membuat saya menjadi tidak percaya diri, terutama saat melakukan kegiatan sehari-hari yang mengharuskan tampil di depan umum dan layar kaca. Maka dari itu saya memutuskan untuk transplantasi rambut di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic. Dengan hasil yang memuaskan seperti ini, saya merasa dilahirkan kembali dengan kondisi rambut seperti beberapa tahun sebelumnya. Pesan saya untuk masyarakat Indonesia yang kurang percaya diri karena masalah rambut, jangan ragu untuk mencari tahu dan mengonsultasikan masalah rambut kalian ke orang yang tepat agar rambut kembali lebat, dan tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri karena di Indonesia ada ahlinya!”

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat dan menjaga kesehatan rambut adalah rutin keramas menggunakan sampo dan kondisioner, rutin potong ujung rambut, memakai masker rambut, serta memenuhi asupan vitamin dan mineral. Perawatan rambut lengkap telah tersedia di Farmaninca Aesthetic & Hair Clinic dan dapat dikonsultasikan terlebih dahulu berdasarkan jenis dan tipe masing-masing rambut. Untuk mendukung Hair Loss Awareness Month, Farmanina Aesthetic & Hair Clinic juga menyediakan diskon hingga 20% untuk transplantasi rambut. Informasi lebih lanjut silakan kunjungi website https://farmaninaclinic.com/ atau Instagram @farmaninaclinic. (ANP)