Kiprah Andrian Dermana dari Content Creator, Tim Komunikasi Publik KPC-PEN Hingga Berkarir di Anak Usaha Telkomsel

FAZ • Monday, 15 Aug 2022 - 15:13 WIB

Perkembangan teknologi, khususnya media sosial alias medsos, memberi dampak signifikan bagi trend marketing. Berbeda dengan cara-cara konvensional, sosmed kini menjadi alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau pasar lebih luas, bahkan nyaris tanpa batas.

Tak hanya bisnis online, peluang yang sama juga terbuka lebar bagi influencer dan content creator. Tapi harus diakui, banyak content creator pemula yang kebingungan mengawalinya.

Ini disadari betul oleh pegiat media sosial, Andrian Dermana, yang sudah malang melintang ’’bermain’’ di dunia maya.

Menurut Andrian, sebelum menghibur orang dengan kreasinya, content creator harus lebih dulu memahami diri sendiri.

"Prinsipnya sederhana: lakukan apa yang menjadi passionmu, tebarkan pengaruh positif dari apa yang kalian bikin, dan hasil baik pasti akan mengiringi," kata Andrian.

"Harus mulai dari senangnya apa, tergantung kuatnya dimana. Apakah video, jago nyanyi atau kuat di copywriting. Juga harus punya sense yang kuat untuk menangkap keinginan dan kebutuhan market. Kalau melihat trend sekarang, pengguna sosmed lebih menyukai video dibanding grafis," imbuhnya.

Pemilihan platform juga penting, karena masing-masing memiliki karakter berbeda.

"Sosmed punya karakter beda-beda. Kalau Twitter masih sama, untuk bicara open. IG kontennya lebih edukatif, kalau Tiktok semuanya diambil. Jadi intinya harus jelas, fokus sosmed kita untuk keperluan apa," tutur Andrian.

Hal tak kalah penting adalah up to date dengan tren terbaru, dan konsisten dalam berkarya. Ya, konsistensi menjadi penting untuk membentuk ciri khas seorang pebisnis online dan content creator. Konsisten pada produk yang dijual, atau tema yang diekplor.

Sama seperti kebanyakan content creator, ketertarikan Andrian pada medsos bermula dari hobi membuat meme yang ia tuangkan lewat akun anonim *@abang_medan Dari sanalah kiprahnya meluas: hingga korporasi dan pemerintahan. 

"Pakai akun abang medan, bikin meme-meme kocak. Isinya tentang keresahan, dan juga kita suka bikin trending dengan hashtag tertentu dengan beberapa konten kreator lainnya seperti dyodoran, Clairine clay, Ria Ricis dan beberapa konten kreator yang tergabung di komunitas Memeinajah," ujar Andrian, Senin (15/8/2022).

Dari lucu-lucuan, tipe konten Andrian berubah. "Setelah itu saya memanfaatkan sosmed untuk mendukung pekerjaan di Telkomsel selama 13 tahun," ujarnya.

Beragam jenjang ia lewati di anak usaha PT Telkom ini. Mulai dari regular staf, Sales Supervisor, hingga Corporate Communications Specialist. Ia menjadi orang di balik layar, yang membangun strategi komunikasi perusahaan, baik dengan pihak eksternal maupun internal.

Pada periode 2019-2021, Andrian lalu mendapat penugasan dari Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, untuk bergabung dalam tim media center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Bukan tugas ringan, karena pada masa itu pandemi covid-19 di Indonesia sedang ganas-ganasnya. Di KPC-PEN ia ikut memainkan peran vital: menyadarkan masyarakat akan pentingnya vaksinasi untuk mencegah paparan virus Covid-19

"Kami harus putar otak, untuk membuat orang percaya vaksin. Hasilnya puluhan juta orang bersedia divaksin. Untuk mencapai goals itu kami membuat 2-3 talkshow di media center setiap harinya dengan mengundang pakar. Setelah itu ada tim yang menyebar rilis ke media," ujarnya.

Berkejaran dengan waktu, Andrian harus cermat memantau arah pemberitaan. "Sudah harus dipikirkan seminggu ke depan mau naik berita apa. Kontak narasumber siapa saja, minimal setingkat DIRJEN lah," kenang Andrian.

Semua digarap dengan detil, hingga soal pemilihan judul. Berbagai program terobosan ditempuh, di antaranya dengan menggandeng para komika untuk memerangi hoaks yang berseliweran di masa pandemi.

Hebatnya, setumpuk pekerjaan berat itu ditangani tim yang relatif ramping.

"Ada 6 orang untuk sosmed, media buying, dan narasi. Tapi total 18 orang di komunikasi publik," sebut Andrian.

Tim ini juga turut memoles juru bicara covid-19 untuk pemerintah, Reisa Broto Asmoro, jadi tampil semakin meyakinkan untuk meraih kepercayaan publik.

Dari KPC-PEN, Andrian ditunggu tugas baru di bidang komunikasi publik G-20. Andrian membantu Wishnutama, yang ditunjuk sebagai koordinator tim asistensi dan kemitraan. Forum internasional ini memiliki arti penting bagi Indonesia, yang dipercaya memegang presidensi untuk tahun 2022.

Namun pada Januari 2022, Andrian diminta kembali ke Telkomsel yang mendirikan anak usaha, PT Telkomsel Ekosistem Digital atau yang dikenal dengan nama INDICO. Di sini, ia dipercaya sebagai sekretaris dewan komisaris INDICO atau Business Manager to Chairman of Indico.

Sesuai namanya, INDICO berfokus pada pengembangan portofolio bisnis Telkomsel di ranah digital.

"Sementara ini INDICO fokus mengembangkan tiga sektor industri digital prioritas, yakni kesehatan (health-tech), pendidikan (edu-tech), dan gaming yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian digital nasional," tukas Andrian.

Menarik ditunggu, gebrakan apa lagi yang akan dibuat Andrian di INDICO.