Pemuda Sumut Kecam Perusakan Baliho Puan Presiden 2024

AKM • Tuesday, 9 Aug 2022 - 13:43 WIB

Sumut— Salah satu tokoh pemuda Sumatera Utara Alwi Hasbi Silalahi mengecam perusakan baliho Puan Maharani di kota Medan.

"Sangat disayangkan sekali ya, karena tindakan itu tidak mencerminkan warga medan yang selama ini sangat menjujung tinggi demokrasi dan toleransi," ujarnya ke Media  Selasa (9/7).

Alwi menegaskan, perbedaan pendapat serta pilihan politik hal yang biasa, tetapi perbedaan itu jangan sampai berujung pada tindakan yang merugikan pihak lain. "Berbeda pendapat atau berbeda pandangan politik itu biasa, namun jangan sampai  perbedaan yang seharusnya menjadi kekayaan kita malah menjadi perpecahan."

Mantan Ketua Badan koordinasi (badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu juga mendesak peristiwa itu diusut tuntas, agar tidak menjadi preseden buruk demokrasi.

"Kejadian ini harus menjadi perhatian khusus, terkhusus aparat dan para politisi. Aparat harus segera mengusut dan menangkap pelaku perusakan karena pelaku tersebut mencoba menghalang-halangi kebebasan berdemokrasi  dan berpendapat," katanya.

Dia juga menegaskan insiden serupa tak boleh lagi terjadi. Sebab sebagai negara demokrasi, setiap orang harus menghargai dan menghormati kebebasan berpolitik dan berekspresi. 

"Politisi juga harus mengambil hikmah dari kejadian ini, ke depan harus lebih baik lagi mengedukasi para pendukung dan simpatisan partai masing-masing. Saya berharap kejadian inj tidak terulang kembali," katanya.

Terlebih, kata Alwi, kontestasi Pemilu 2024 semakin dekat, sehingga semua pihak harus semakin dewasa berpolitik, tak boleh lagi ada aksi-aksi yang mencoreng marwah demokrasi. 

"Apalagi kita tahu bersama pemilu 2024 semakitn deka , maka dari itu para politisi harus lebih baik dalam merekrut atau memberi pengetahuan politik kepada para calon pendukung mereka," pungkasnya.

Untuk diketahui, ratusan baliho bertuliskan 'Puan Maharani Presiden 2024' terpasang diberbagai sudut kota Medan. Belakangan sebagian baliho-baliho tersebut dirusak orang tak dikenal, seperti baliho yang terpasang di Jalan Letda Sujono, dan baliho di dekat Gerbang Tol Bandar Selamat.