220 Ribu Orang Daftar di MyPertamina, Kebanyakan Pengguna Pertalite

MUS • Sunday, 24 Jul 2022 - 10:29 WIB

Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga mencatat sebanyak 220 ribu kendaraan telah mendaftar dalam program subsidi tepat sasaran pada platform MyPertamina.

"Saat ini, seluruh proses pendaftaran masih berlangsung. Sampai 23 Juli 2022, jumlah kendaraan yang telah mendaftar mencapai lebih dari 220 ribu unit," kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).

Irto mengatakan bahwa kendaraan yang terdaftar itu hampir 80% adalah kendaraan yang mengonsumsi Pertalite.

Sedangkan sisanya adalah kendaraan yang menggunakan Solar subsidi.

Masyarakat yang mendaftarkan kendaraan mereka pada program subsidi tepat sasaran itu tidak hanya berasal dari kota atau kabupaten yang memang secara resmi telah dibuka periode pendaftarannya, namun dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Melihat tingginya pendaftar dari seluruh wilayah, beberapa waktu lalu, kami memang sudah memperluas wilayah pendaftaran hingga 50 kota maupun kabupaten," jelasnya.

Pertamina secara bertahap akan terus memperluas wilayah program subsidi tepat sasaran seiring tingginya dukungan masyarakat.

Perseroan memastikan kesiapan di lapangan dalam bentuk stan pendaftaran secara langsung untuk memudahkan masyarakat.

Stan pendaftaran langsung itu untuk membantu dan mempermudah akses masyarakat dalam melakukan pendaftaran.

Konsumen cukup datang langsung dan mereka akan dibantu pengisian data serta dokumen pendukungnya oleh petugas di stan tersebut.

“Booth pendaftaran langsung akan tetap disediakan untuk mempermudah masyarakat yang tidak memiliki handphone atau akses internet. Bagi yang punya bisa langsung ke website subsiditepat.mypertamina.id atau melalui menu Subsidi Tepat pada aplikasi MyPertamina,” ucapnya.

Saat ini, Pertamina masih membuka pendaftaran kendaraan ke dalam program subsidi tepat sasaran tersebut.

Pembelian Pertalite dan Solar Subsidi sekarang juga masih seperti biasa dan belum ada pembatasan.

"Ke depan, program itu akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah," pungkasnya.