Perketat Prokes, Khofifah Minta Jemaah Haji Jatim Jalani Screening Covid-19

MUS • Friday, 15 Jul 2022 - 13:11 WIB

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa semua Jemaah Haji Tahun 2022 yang pulang ke Jawa Timur harus menjalani screening covid-19 setibanya di Indonesia tanpa terkecuali. 

Screening tersebut dilakukan sebagai langkah kewaspadaan Pemprov Jatim untuk menjamin keamanan dan kesehatan seluruh Jemaah Haji sebelum kembali ke daerah asal. 

Hal itu menjadi pokok bahasan Gubernur Khofifah saat memimpin Rapat Pembahasan Proses Mitigasi Kepulangan Jamaah Haji Asal Jawa Timur Tahun 2022 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (15/7) pagi. 

“Hari ini kita rakor lengkap. Bahwa ada Surat Edaran  dari  BNPB bahwa warga negara yang melakukan perjalanan luar negeri yang pulang kembali ke Indonesia harus dilakukan screening sementara dari Kemenkes  harus dilakukan booster bagi yang belum.booster," tegas Gubernur Khofifah. 

Hal tersebut sejalan dengan Surat Edaran no 22 Tahun 2022 oleh Satgas Penanganan Covid-19 kaitannya protokol kesehatan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang diterbitkan oleh BNPB tertanggal 8 Juli 2022. 

Untuk para jemaah haji, begitu mendarat di bandara mereka akan dilakukan screening oleh KKPP. Selanjutnya saat tiba di asrama haji akan dilakukan  skrining dan swab antigen. Jika kedapatan bergejala dan memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius, mereka harus menjalani test PCR. 

"Kemudian dari screening itu, jika ada yang bergejala dan suhu tubuhnya di atas 37,5 maka akan diswab PCR oleh KKP, vendornya dari BNPB. Di luar itu semua harus swab antigen, dimana swab antigen ini akan ditangani oleh Dinkes Provinsi," tegas Gubernur Khofifah. 

Gubernur Khofifah juga menekankan bahwa semua pihak, mulai dari otoritas bandara, KKP, Penyelenggara Haji hingga Dinas Kesehatan baik tingkat Provinsi, TNI dan POLRI,  Kabupaten dan Kota harus sudah siap dan bekerja selaras dalam mengantisipasi proses Mitigasi Kepulangan Jemaah Haji Tahun 2022. 

Khofifah menyebut bahwa upaya kewaspadaan tidak boleh kendor sedikitpun mengingat kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah melandai. 

"Karena kepulangan jemaah haji ini ditangani lintas sektor maka semua harus disinergikan. Insya Allah besok Sabtu (16/7) akan kita gelar simulasi penanganan dan apel di Asrama Haji," tandas Khofifah. 

Ditekankan oleh Ketua PP Muslimat NU ini  kasus covid-19 di Jatim memang sudah melandai. Oleh sebab itu antisipasi kepulangan jemaah haji harus disikapi dengan kesiapsiagaan yang penuh. 

"Kita faham sekali, mereka yang pulang haji ini tidak hanya kangen rumah tapi juga sangat ditunggu keluarga. Tapi kami mohon kesadaran bersama agar yang positif dikarantina, dan Dinkes Kab/Kota akan menjemput di Asrama Haji," urainya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa dengan jumlah Jemaah Haji asal Jatim yang mencapai 16.086 orang, ia berpesan kesiapan petugas baik tenaga medis maupun swabber baik yang ada di bandara hingga asrama haji sangatlah penting. Pembagian tugas lintas sektor harus clear dan terarah

“Jangan ada swabber atau nakes yang telat. Saya minta tolong petugas sudah harus stand by lebih awal sehingga alur screening bisa cepat dan tidak terjadi penumpukan,” imbuhnya. 

Selain screening, Khofifah juga menegaskan bahwa dalam arahan Menkes juga disampaikan bagi jamaah haji yang belum booster, maka harus dilakukan vaksinasi booster. Tim booster maupun vaksinnya akan disiapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. (Her)