Wali Kota Kendari: Pentingnya Mitigasi dan Sinergitas Dalam Mengurangi Resiko Bencana

MUS • Thursday, 14 Jul 2022 - 14:31 WIB

Palu - Indonesia merupakan daerah rawan gempa karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu Lempeng no-Australla, lempeng Eurasia, Lenpeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasific bergerak relatif ke barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.

Bencana juga dimungkinkan oleh gunung meletus atau banjir bandang. Kedua bentuk bencana ini potensial terjadi di beberapa daerah di lndonesia, karena disekitarnya terdapat gunung berapi, juga banyak daerah yang dilintasi oleh sungai besar.

Bencana gempa Palu terasa jelas dalam ingatan yang terjadi tanggal 25 September 2018. Selama satu hari, wilayah Sulawesi Tengah diguncang 13 kali gempa. Begitu pula halnya dengan Kota Ternate, Maluku Utara yang diguncang gempa burmi dengan magnitudo 6,1 pada 3 Juni 2021, serta wilayah Indonesia Barat yang beruntun dalam dua tahun terakhir.

Pentingnya mitigasi dalam mengurangi resiko akan bencana, Pemerintah Kota Palu bekerjasama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Komisariat Wilayah VI (Sulawesi, Maluku, Papua).

Kegiatan Workshop dengan tema "Mitigasi dan Sinergitas Dalam Mengurangi Resiko Bencana", dihadiri sejumlah Wali Kota di kawasan Indonesia Timur, yang diselenggarakan disalah satu hotel di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, mulai tanggal 13 - 15 Juli 2022.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menghadiri kegiatan workshop tersebut. "Workshop yang kami hadiri hari ini sangat berguna bagi kita di Kota Kendari dalam meningkatkan pemahaman atas seluk beluk kebencanaan, dan tentunya meningkatkan kesiapan kota-kota yang tergabung dalam APEKSI Komwil VI dalam mengurangi resiko bencana. Banyak hal yang kami bahas dalam pertemuan ini, salah satunya merumuskan langkah-langkah strategis dalam upaya mitigasi bencana, dan yang terpenting memperluas sinergi antar kota anggota APEKSI Komwil VI dalam mengurangi resiko Bencana," ujar Wali Kota Kendari kepada MNC Trijaya, Kamis (14/7/2022).

Diketahui Wali Kota Kendari telah mengeluarkan Surat Edaran nomor: 338/2701/2022, tentang himbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrem di Kota Kendari. Salah satu poinnya adalah: Waspada terhadap kemungkinan resiko bencana yang dapat terjadi akibal hidromefeorologi (Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang). (HenQ)