Pemakaman Shinzo Abe, Warga Jepang Antre Beri Penghormatan di Luar Kuil

MUS • Tuesday, 12 Jul 2022 - 12:17 WIB

Tokyo - Jepang pada Selasa (12/7/2022) bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mantan perdana menteri Shinzo Abe, seorang tokoh yang mendominasi politik Negara Matahari Terbit selama beberapa dekade, sebelum ditembak mati dalam kampanye politik pekan lalu.

Sejak pagi, antrean panjang orang berpakaian hitam, bercampur dengan orang lain dalam pakaian informal dengan ransel, terbentuk di luar Kuil Zojoji pusat ibu kota Tokyo, tempat pemakaman Abe. Warga masyarakat datang untuk memberi penghormatan terakhir mereka.

BACA JUGA: Motif Pembunuh Shinzo Abe: Dendam Karena Ibunya Bangkrut

Antrean itu mengikuti ratusan orang yang masuk ke kuil pada Senin (11/7/2022) malam untuk memberi penghormatan kepada Abe, yang meninggal dalam usia 67 tahun. Pembunuhannya pada Jumat (8/7/2022) oleh seorang pria pengangguran yang memegang senjata rakitan, mengejutkan Jepang, negara di mana kejahatan senjata dan kekerasan politik sangat jarang terjadi.

Upacara pemakaman Abe, yang akan digelar pada pukul 13.00 waktu setempat, hanya terbuka untuk keluarga dan teman dekat.

Setelah pemakaman, mobil jenazah yang membawa jasad Abe akan melanjutkan perjalanan melalui pusat kota Tokyo, di mana pita hitam berkabung menutupi bendera Jepang.

Prosesi akan melewati jantung politik Tokyo, Nagatacho, termasuk landmark seperti gedung parlemen Abe pertama kali masuk sebagai anggota parlemen muda pada 1993, dan kantor dari mana ia memimpin bangsa dalam dua tugas sebagai perdana menteri, lebih lama dari 2012 hingga 2020.

Tersangka pembunuh Abe ditangkap di tempat kejadian dan diidentifikasi oleh polisi sebagai Tetsuya Yamagami, 41 tahun. Menurut kantor berita Kyodo, Yamagami percaya Abe telah mempromosikan sebuah kelompok agama di mana ibunya memberikan "sumbangan besar", yang menjadi motifnya pembunuhan itu.

Gereja Unifikasi, yang dikenal dengan pernikahan massal dan pengikut setianya, mengatakan pada Senin bahwa ibu tersangka adalah salah satu anggotanya. Reuters tidak dapat menentukan apakah ibu tersebut berasal dari organisasi keagamaan lain.

Yamagami menembak Abe dari belakang, melepaskan dua tembakan dari senjata rakitan sepanjang 40 cm yang dibungkus dengan selotip hitam.

Kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers pada Selasa bahwa pemerintah Jepang akan mempertimbangkan apakah ada kebutuhan untuk mengatur lebih lanjut senjata buatan tangan.

"Kami menyadari bahwa peraturan saat ini sangat membatasi senjata api, baik buatan tangan atau tidak," katanya.