Ratusan Pelajar, Mahasiswa, dan Guru Ikuti Ajang Pembinaan Ilmiah di Mataram

MUS • Monday, 11 Jul 2022 - 16:03 WIB

Mataram – Sebanyak 409 peserta mengikuti ajang Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN) XX di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai tanggal 11 – 16 Juli 2022. Pekan PIRN XX merupakan kegiatan ilmiah yang berorientasi pada pengenalan riset yang mencakup ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan teknik atau teknik rekayasa.

Plt. Deputi Sumber Daya Manusia Iptek, Edy Giri Rachman Putera mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Direktorat Manajemen Talenta, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan pemerintah daerah Provinsi NTB. Kerja sama juga dibangun dengan media massa dan pihak-pihak yang mempunyai kepedulian untuk mengembangkan budaya riset khususnya bagi remaja.

BACA JUGA: BRIN Bangun Talenta Muda Berkualitas Melalui Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional

Kegiatan PIRN yang awalnya bernama Pekan Ilmiah Remaja ini kata Edy Giri sempat terhenti karena adanya pandemi covid-19. “Program pembinaan ilmiah ini sempat terhenti di tahun 2020 dikarenakan pandemi covid-19, dan pada tahun 2021 diselenggarakan tapi secara daring, dan akhirnya PIRN XX ini dapat diselenggarakan secara luring di tahun 2022 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Edy Giri pada pembukaan PIRN XX di Mataram, Senin (11/07).

Dengan mengusung tema blue green economy, PIRN XX bertujuan melatih remaja untuk melakukan kegiatan riset ilmiah yang terkait dengan pemecahan permasalahan di lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini sekaligus meningkatkan potensi putra daerah di bidang iptek guna menyiapkan periset unggul di masa depan.

Edy Giri merinci jumlah peserta PIRN XX terdiri dari 102 guru, 207 siswa dari 28 provinsi di Indonesia, serta 100 mahasiswa dari provinsi NTB. Para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan seperti penelitian, pelatihan karya tulis ilmiah siswa SMP-SMA di bidang ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa.

“Peserta guru-guru akan mendapatkan materi pengayaan akuisisi pengetahuan lokal dan science education award dari Institut Toray Science Foundation. Penghargaan ini bertujuan untuk memberikan rangsangan kepada para guru science di Indonesia untuk melakukan pembelajaran kreatif dalam rangka membangkitkan minat serta memudahkan pemahaman pelajaran sains kepada siswa,” tambahnya.

Menurut Edy Giri, penyelenggaraan PIRN XX ini berbeda dengan PIRN sebelumnya karena, kali ini melibatkan mahasiswa dan komunitas penggiat riset di masyarakat. Hal ini selaras dengan fungsi BRIN yang memiliki skema program dan pendanaan untuk mendukung kegiatan riset dan inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa maupun masyarakat.

BRIN mengajak semua pihak di Indonesia untuk membangun human capital bangsa ini dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan semacam PIRN. Pemuda-pemuda indonesia diajak menjadi individu yang kritis sebagai pemecah masalah atau problem solver yang ada di sekitar kita.

“Kegiatan ini juga diharapkan sebagai peningkatan kesadaran terhadap pemanfaatan iptek terhadap pengelolaan dan pemecahan yang ada di lingkungan sekitar, serta membina jejaring antar remaja, sekolah, instansi pemerintah serta swasta guna membangun kerja sama yang berkesinambungan.Pada akhirnya, melalui PIRN ini diharapkan mampu membangun karakter dan mental nasionalisme khususnya bagi generasi muda bangsa kita,” pungkas dia.