Tanah Longsor di Mamasa, Dua Warga Meninggal Dunia dan Enam Desa Terisolir

MUS • Friday, 1 Jul 2022 - 15:35 WIB

Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa bersama tim gabungan menemukan dua warga dalam kondisi tak bernyawa akibat tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (30/6). Kaji cepat sementara, selain korban meninggal dunia tercatat satu orang luka berat dan 2 orang luka ringan.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.20 WITA setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah sekitar dan kondisi struktur tanah yang labil. Kejadian ini menyebabkan enam desa terisolir karena akses jalan mengalami longsor yakni Desa Gandangdewata, Desa Peu, Desa Saluleang, Desa Tabulahan, Desa Periangan, dan Desa Salubakka. 

Lokasi terdampak yang jauh dari pusat kota dan akses jalan menuju lokasi tertutup material longsor menjadi kendala dalam penanganan darurat. Akses jaringan telekomunikasi juga terganggu sehingga menyulitkan untuk koordinasi dan komunikasi.

"Sementara kami hubungi ke lokasi yang terisolir dan tidak memiliki jaringan komunikasi HP," ujar Pasamboan Pangloli, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Mamasa.

Pengerahan alat berat juga dikerahkan untuk melakukan pembersihan material longsor dan upaya pembukaan jalan menuju desa terisolir. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga juga tengah dilakukan seperti penyaluran bantuan sembako.

BPBD bersama tim gabungan terus berupaya melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak guna menemukan kemungkinan adanya korban jiwa lainnya. Pendataan dan monitoring juga dilakukan petugas untuk mendapatkan informasi terkini dari lapangan.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG esok hari (2/7) wilayah Mamasa masih berpotensi turun hujan pada siang dan malam hari. Merujuk informasi tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.