Jakarta Hajatan Ke-495: Kontribusi Nyata dari LLDikti Wilayah III Untuk DKI Jakarta

FAZ • Thursday, 23 Jun 2022 - 09:45 WIB

Jakarta - Meriahnya Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta ke-495 bertajuk “Jakarta Hajatan” pada 22 Juni 2022 mengangkat 3 rangkaian nilai optimisme masyarakat untuk selalu kompak dan maju dalam membangun kota Jakarta, yaitu Kolaborasi, Akselerasi serta Elevasi.

Tiga nilai ini merupakan wujud dari dukungan masyarakat dalam mendukung pembangunan kota Jakarta yang mengglobal dan smart. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, merupakan salah satu satuan kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang berperan aktif dalam hal fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Provinsi DKI Jakarta.

Pada HUT kota Jakarta, LLDikti Wilayah III turut mengukir, berkontribusi, dan membangun sejarah Kota Jakarta terutama dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. LLDikti semula bernama Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS)  yang lahir pada tahun 1968. Pada saat itu, pertumbuhan Perguruan Tinggi Swasta yang pesat berdampak positif pada partisipasi pendidikan tinggi.

Pada tahun 2018, LLDikti hadir di bawah Kementerian Ristekdikti dan beberapa tahun kemudian bergabung kembali bersama Kemendikbudristek. Semenjak tahun 2022, ada begitu banyak terobosan yang telah dihasilkan dari LLDikti Wilayah III di bawah kepemimpinan Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M. P, yang menjabat sebagai Kepala LLDikti Wilayah III semenjak Januari 2022 silam.

Dalam pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, 19 Juni 2022 lalu, Paris melaporkan berbagai capaian pendidikan tinggi di Jakarta dan program kerja LLDikti Wilayah III yaitu program percepatan MBKM dengan branding DIKTI MONAS yaitu “Pendidikan Tinggi yang Melayani Optimal, Integritas, Amanah dan memberi Solusi” yang difasilitasi melalui 5 klinik antara lain; Klinik Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Klinik Jurnal, Klinik Mutu, Klinik Jabatan Akademik dan Sister, serta Klinik Mahasiswa yang saat ini diberikan kepada 290 Perguruan Tinggi swasta di Jakarta.

Lima klinik ini dihadirkan untuk mendukung 8 indikator kinerja utama pendidikan tinggi seperti lulusan mendapat pekerjaan layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, program studi berstandar internasional, kelas kolaboratif dan partisipatif, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, dan hasil kerja dosen digunakan masyarakat serta mendapat rekognisi internasional.

Hasil dari percepatan MBKM LLDikti Wilayah III yang tercatat pada Juni 2022 ini antara lain; 19 perguruan tinggi dengan akreditasi A/Unggul, 1.356 jumlah akreditasi program studi dengan minimal B,  18.000 Dosen yang memiliki jabatan fungsional, 409 Profesor/Guru Besar, 98% kepatuhan dalam pelaporan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), 325 jumlah jurnal ilmiah, serta 4.651 mahasiswa berprestasi. Berbagai capaian ini merupakan buah dari berbagai kegiatan MBKM seperti magang, asistensi mengajar, membangun desa, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek mandiri, pertukaran mahasiswa. Mulai Juni 2022 ini juga, kegiatan MBKM akan diberikan warna baru, yaitu sinergitas antara bela negara, program merdeka belajar kampus merdeka demi melahirkan para talenta digital unggul.

“Saat ini kita sudah memasuki era globalisasi yang erat kaitannya dengan teknologi digital, penuh tantangan, dan sarat akan keterbukaan informasi.  Ditambah lagi kondisi ekonomi global, sosial, serta perubahan politik mempengaruhi apa yang akan terjadi di masa depan. Melihat situasi ini, bonus demografi di Indonesia akan membawa kemajuan apabila bila dimanfaatkan dengan baik, terutama dalam hal pendidikan.” Imbuh Paris.

Dari proses transformasi yang sangat cepat ini, secara signifikan dunia kerja akan mengalami ketidakpastian, misalnya saja ada banyak pekerjaan yang hilang dan lahir ditambah lagi saat ini kita berada dalam revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi. Sehingga, akan melahirkan insan yang memiliki skill komunikasi dengan pengetahuan yang mengglobal.

LLDikti Wilayah III bersama Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, UPN Veteran Jakarta, Universitas Bina Sarana Informatika, Universitas Pancasila, Universitas Gunadarma, dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya berkolaborasi untuk menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang sesuai dengan tantangan zaman dan menjadi generasi unggul. Kolaborasi yang dijalin antara lain; menentukan capaian pembelajaran dan pembuatan modul dari implementasi bela negara seperti kompetensi computational logic, communication, dan cyber security.

“Kami terus mendorong perguruan tinggi untuk terus menanamkan nilai-nilai bela negara di kalangan kampus, khususnya mahasiswa yang berada dalam generasi milenial. Masa depan negara kita ada di genggaman mereka yang inovatif dan kreatif. Semuanya dimulai dari Jakarta, untuk Indonesia.” tutup Paris.