HNW Ajak Ulama Kawal Pengamalan Pancasila

MUS • Friday, 17 Jun 2022 - 21:48 WIB

Jakarta - Anggota DPR sekaligus Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengingatkan Majelis Ulama Indonesia Jakarta Selatan (MUI Jaksel) atas peran para ulama dalam mendirikan bangsa dan menyepakati Pancasila, serta karenanya mengajak bekerja sama berkolaborasi mengawal pengamalan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI 1945.

Hal tersebut disampaikan oleh Hidayat Nur Wahid di depan ratusan ulama dalam kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI bekerja sama dengan MUI Jaksel di Jakarta, Kamis (16/06/2022).

“Kehadiran saya disini tentu bukan dalam rangka menggarami air laut. Karena para ulama tentu sudah sangat paham mengenai empat pilar MPR RI, yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI 1945 karena peran ulama sangat besar didalam membentuk, menjaga dan menyelamatkan pilar-pilar berbangsa tersebut,” ujarnya.

Namun, HNW sapaan akrabnya mengaku perlu mengingatkan kembali dan mengajak para ulama untuk bersama mengawal kesepakatan para pendiri bangsa tersebut dari segala bentuk penyimpangan yang sudah terjadi pada berbagai episode sejarah NKRI.

“Ini merupakan lanjutan dari peran ulama dimasa lalu yang telah berjuang di BPUPK, Panitia Sembilan, PPKI dari beragam latar belakang, baik organisasi kemasyarakatan Islam maupun dari organisasi politik Islam,” tukasnya.

“Para ulama tersebut bersama dengan para tokoh bangsa lainnya dari lintas organisasi dan agama telah aktif memperjuangkan Indonesia merdeka dan menyepakati Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, serta menjadikan dan mengembalikan NKRI sebagai bentuk negara,” tambahnya.

HNW mengatakan bahwa bukan hanya melalui pengajian dan khutbah, para ulama juga telah menunjukan perjuangan untuk turun langsung ke medan juang.

“Misalnya seperti dengan adanya fatwa jihad dari KH Hasyim Asy’ari (Nahdlatul Ulama) dan Amanat Jihad dari Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah) untuk mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” tukasnya.

Selain itu, ada pula terobosan M. Natsir yang telah berhasil merealisasikan cita-cita Indonesia Merdeka agar menjadi NKRI, melalui mosi integralnya yang mengembalikan NKRI setelah Indonesia dipecah belah oleh Belanda menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat). Ini perlu selalu diingat bersama terutama dikalangan para Ulama, bahwa peran ulama dan ummat untuk negara ini sangatlah banyak dan nyata. Sehingga warisan dan hasil perjuangan mereka perlu dilanjutkan dengan terus mengawal agar tak terjadi penyimpangan dari cita-cita Indonesia Merdeka,” tambahnya.

Oleh karena itu, HNW mengajak para ulama untuk semakin memahami 4 pilar MPR RI ini agar bersama dengan komponen bangsa yang lain, dapat mengawal pengamalannya, dan mengkoreksi bila ada penyimpangan dari 4 pilar tersebut.

“Misalnya seperti yang dilakukan para ulama terdahulu, bersama TNI dan lain-lain, menyelamatkan Indonesia dari pemberontakan PKI pada tahun 1948 maupun tahun 1965. Juga sekarang ketika bangsa dan negara menjumpai tantangan baru diera reformasi, globalisasi dan pasca Covid-19 dan lain-lain, agar warisan perjuangan para ulama bersama tokoh bangsa tersebut dapat diwariskan dengan baik dan benar kepada Generasi Z dan lainnya, hingga peringatan 100 tahun Indonesia merdeka dan seterusnya,” tukasnya.

Lebih lanjut, HNW mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan juga secara dua arah.

“Tujuannya agar kami yang berada di MPR RI juga mendapat nasehat dan masukan dari ulama, sehingga kita bisa bersama-sama mengkawal pengamalan Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara, agar terselamatkan, agar cita-cita Proklamasi dan Reformasi dapat benar-benar diwujudkan dan dijauhkan dari segala bentuk penyimpangan,” pungkasnya.