Tekan Stunting dan BBLR, Blackmores Gelar Peduli Nutrisi Bunda di Solo 

MUS • Friday, 10 Jun 2022 - 19:22 WIB

"Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama" (Lao Tzu) 

Pepatah penuh makna dari filsuf Tiongkok ini rasanya berlaku pula bagi para calon ayah dan bunda, agar mempersiapkan "langkah pertama" yang terbaik untuk sang buah hati. 

Banyak yang belum menyadari, jika 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak awal janin tumbuh dalam kandungan, adalah periode emas yang sangat menentukan kehidupan manusia. 

Pada masa-masa itulah sistem tubuh mulai terbentuk, mulai dari kesehatan saluran cerna, perkembangan organ metabolik, perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, hingga kematangan sistem imun. 

Maka itu, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi demi memastikan kesehatan ibu dan perkembangan janin dalam kandungan. 

Sebut saja zat gizi makronutrien seperti protein, lemak atau karbohidrat, serta mikronutrien seperti asam folat, zat besi, yodium, dan kalsium. Juga tak boleh ketinggalan, asupan DHA yang memiliki peran penting dalam pengembangan fungsi otak dan mata.

Bagi janin, DHA sangat dibutuhkan untuk mencegah kelahiran prematur, menurunkan risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), hingga perkembangan jangka panjang anak. 

Salah satu sumber DHA alami terbaik adalah dengan mengonsumsi ikan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasi wanita hamil untuk mengkonsumsi ikan sebanyak 225– 350 gram ikan per minggu atau 300mg DHA setiap harinya. 

"Sayangnya, masih banyak ibu hamil yang belum teredukasi untuk memenuhi asupan nutrisi mikronutriennya termasuk DHA. Padahal salah satu cara mudah untuk mendapatkan asupan DHA bisa melalui minyak ikan sebagai sumber utamanya,” kata Dokter Spesialis Kandungan, dr. Boy Abidin, Sp.OG 

Menyadari pentingnya asupan nutrisi di masa kehamilan, Blackmores berkolaborasi dengan FoodCycle Indonesia dan Yayasan Gita Pertiwi, menghadirkan Blackmores Peduli Nutrisi Bunda. 

Blackmores Peduli Bunda telah berjalan sejak April lalu, dan akan berlangsung hingga September mendatang.

Program ini bertujuan mendukung ibu hamil, khususnya di Kota Solo, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janinnya. Kerjasama ini diwujudkan melalui suplementasi Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold sebanyak 12.000 botol kepada 2.000 ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu di Kota Solo. Dengan harapan, kebutuhan nutrisi sebagai faktor penting untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas, bisa terpenuhi. 

Senior Brand Manager Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold, Tiffany Pratiwi Suwandi mengatakan, Blackmores senantiasa melakukan lebih bagi konsumen, salah satunya dengan berkomitmen memberikan yang terbaik bagi ibu dan si kecil, karena Blackmores percaya tumbuh kembang si kecil berawal dari bunda yang sehat.

"Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold, salah satu produk unggulan dari Blackmores, memiliki kandungan nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk bantu memenuhi kebutuhan mikronutrien ibu dan si kecil di masa kehamilan dan menyusui. Beberapa di antaranya seperti asam folat, minyak ikan, zat besi, kalsium, serta vitamin & mineral lainnya. Minyak ikan yang terkandung di dalam suplemen ini juga merupakan sumber DHA yang sangat baik untuk perkembangan otak & kognitif si kecil mulai dari hamil hingga menyusui," jelas Tiffany. 

Ia menambahkan, di masa kehamilan dibutuhkan asupan mikronutrien yang lengkap untuk mendukung perkembangan janin dan kesehatan Ibu. DHA merupakan salah satu mikronutrien yang penting karena defisiensi DHA selama kehamilan dapat menimbulkan beberapa resiko. Biasanya berupa kelahiran prematur, resiko preeklampsia, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). 

Seorang bayi dikatakan mengalami BBLR jika saat lahir berat badannya kurang dari 2,5 kg. Salah satu penyebab BBLR adalah kurangnya asupan mikronutrien seperti zat besi, asam folat, kalsium, vitamin B12, dan zink, termasuk minyak ikan. 

Dibandingkan dengan kota lain di Jawa Tengah, kasus BBLR yang terjadi di Kota Solo tergolong tinggi. Mengutip data kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, setidaknya terdapat 17,59% kasus bayi lahir BBLR di Kota Solo. 

Persoalan ini jelas tak bisa dianggap sepele. Penelitian menunjukkan bayi dengan BBLR memiliki risiko kematian 20 kali lebih besar dibandingkan bayi dengan berat badan normal. Tidak cuma itu, bayi BBLR apalagi yang mengalami Berat Lahir Sangat Rendah, terancam mengalami kelainan kognitif, gangguan perilaku, dan gangguan tumbuh kembang. 

Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Surakarta, Reni Andri Lestari mengakui, kasus BBLR yang masih tinggi, menjadi tantangan pemerintah kota. Karena itu Reni berterima kasih atas kontribusi Blackmores membantu menekan BBLR melalui program Peduli Nutrisi Bunda. 

“BBLR menimbulkan keprihatinan bagi kami dan jumlahnya harus terus ditekan. Kami berterima kasih kepada Blackmores, yang telah memulai inisiatif kepeduliannya dengan memberikan aksi secara langsung untuk membantu mengantisipasi BBLR lewat pemenuhan kebutuhan multimikronutrien dari suplemen,” ucap Reni. 

Selain Berat Badan Lahir Rendah, stunting juga menjadi isu yang mendapat perhatian Pemkot Solo. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak, yang berefek jangka panjang. 

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta, Selvi Ananda Gibran menargetkan jumlah anak stunting di daerahnya dapat dipangkas secara bertahap. 

"Masih ada sekitar 800 anak kasus stunting, target kita bisa menurunkan 3 persen setiap tahun. Ini memang berat tapi kita gandeng banyak pihak untuk mendukung, karena tidak hanya sekedar sosialisasi dan edukasi tapi juga harus diberikan bantuan vitamin dan makanan sehat juga," pungkas Selvi. 

Upaya pemkot Solo, selaras dengan target pemerintah menurunkan angka prevalensi stunting di bawah 14 persen. Ikhtiar bersama yang harus didukung, agar Indonesia dapat melahirkan penerus berkualitas untuk mengoptimalkan bonus demografi pada 2030.