Manajemen Sido Muncul Optimis Target 15% di Akhir Tahun 2022 Tercapai

MUS • Wednesday, 8 Jun 2022 - 19:13 WIB

Semarang - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk pada kuartal I/2022 mencatatkan pertumbuhan kinerja penjualan 11%. Kuartal I/2022, kinerja Sido Muncul mampu mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 11% menjadi Rp880 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, laba bersih juga mencatatkan pertumbuhan yang solid sebesar 10% menjadi Rp295 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp269 miliar.

Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat mengatakan, Sido Muncul masih mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sehat dan positif. Menurutnya, pertumbuhan positif terutama didorong dari membaiknya kinerja perdagangan eskpor dan juga stabilnya permintaan dalam negeri.

"Bahkan kami juga melihat semakin membaiknya mobilitas masyarakat pasca pandemi dan akan meningkatkan aktivitas ekonomi, bahkan ini dapat menjadi katalis positif bagi permintaan produk-produk Sido Muncul,"ujar David.

Perusahaan, lanjutnya, tetap optimis target perusahaan 2022 dengan pertumbuhan sebesar 15% baik pada penjualan dan laba bersih dapat dicapai hingga akhir tahun nanti.

"Manajemen masih optimistis pencapaian di tahun ini dengan pertumbuhan 15%. Beberapa hal yang menjadi katalis positif, di antaranya melandainya pandemi Covid-19, mobilitas yang semakin membaik, pembukaan kembali dan kemudahan dalam melakukan perjalanan, serta gaya hidup masyarakat yang lebih sehat," ujar David .

David menuturkan sebagian besar penjualan masih disumbang dari konstribusi segmen jamu herbal dan suplemen yang mampu mencatat sebesar Rp529,01 miliar, naik 4,56% YoY dibandingkan dengan kuartal I/2021 yang hanya senilai Rp505,76 miliar.

Sedangkan segmen makanan dan minuman sebagai kontributor terbesar kedua dengan nilai penjualan Rp308,71 miliar, sementara segmen farmasi menyumbang Rp42,75 miliar.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, perusahaan mampu membukukan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 15,93% YoY menjadi Rp398,67 miliar pada kuartal I/2022, dari Rp345,47 miliar pada kuartal I/2021.

Hal itu, tutur David, yang menghasilkan laba bruto Sido Muncul hanya naik 7,56% YoY dari Rp447,93 miliar menjadi Rp481,82 miliar.

Sementara itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIDO naik 9,66% YoY menjadi Rp295,03 miliar dari sebelumnya Rp269,04 miliar.

Menurutnya, laju bisnis di tahun 2021 lalu berjalan mulus, bahkan Sido Muncul pun optimis tahun ini juga akan berjalan sama, bahkan lebih baik. Manejemen selalu sigap dalam melakukan berbagai strategi menyikapi lonjakan permintaan hingga menuntut kinerja untuk gerak cepat supaya dapat memenuhi  permintaan pasar.

"Dalam rangka meningkatkan efisiensi di bidang produksi, pemanfaatan industri 4.0 akan menekan biaya secara signifikan menjadi semakin murah. Bahkan ke depannya ditunjang hasil penerapan teknologi green house yang akan menunjang effisiensi pengadaan bahan baku," ujar David.

Kerja sama yang solid, tutur David, antara sales, marketing dan produksi akan semakin ditingkatkan, sehingga kegiatan marketing dapat membuahkan peningkatan penjualan dan market share produk unggulan perusahaan sesuai yang diharapkan.

"Permintaan produk herbal kami sepanjang tahun lalu seperti Tolak Angin Cair, Tolak Linu Cair, Esemag, Anak Sehat serta supplement herbal lainnya yakni sambiloto, sari kunyit dan JSH dan beberapa produk lainnya mengalami lonjakan permintaan yang luar biasa. Permintaan Vitamin C-1000 pun tak kalah mengalami lonjakan permintaan yang signifikan," tutur David.

Hal ini, kata David, karena Sido Muncul menyadari bahwa masyarakat Indonesia telah menaruh kepercayaan yang sangat besar terhadap produk-produk Sido Muncul.

"Sebagai perusahaan herbal terbesar di Tanah Air, kami tetap menjaga komitmen kami untuk memberikan produk yang terbaik bagi konsumen, khususnya masyarakat Indonesia," tutupnya. (APb)