Badai PHK Landa Startup, Siapa yang Bertahan?

FAZ • Tuesday, 7 Jun 2022 - 20:16 WIB

Jakarta - Belakangan Sejumlah perusahaan startup di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.

CEO Mandiri Capital Indonesia dan Sekjen Amvesindo, Eddi Danusaputro menilai, fenomena PHK massal yang dilakukan oleh para startup adalah sesuatu yang wajar terjadi.

“Karena ekosistem startup Indonesia itu dari awal naik terus growth naik, valuasi startup naik kita belum pernah mengalami namanya koreksi, meskipun ini tidak kita inginkan tapi wajar terjadi suatu sektor itu mengalami siklus naik turun,” kata Eddi kepada radio MNC Trijaya dalam program The Leader, Selasa (7/6/2022).

Ia mengatakan, faktor yang menyebabkan para startup melakukan PHK secara massal karena masalah global seperti pandemi, perang Rusia dan Ukraina, dan beberapa regulasi pemerintah.

Lebih lanjut, Ceo Mandiri Capital ini menuturkan, saat ini para investor semakin selektif dalam menyuntikkan dana ke perusahaan startup.

“Investor sudah selektif oleh sebab itu, startup harus pintar mengelola dana karena modal yang mereka miliki harus 'dipanjangin', dari yang tadinya mungkin cukup untuk enam bulan jadi harus cukup untuk 12 bulan sehingga mereka melakukan efisiensi,” ujar Eddi.

Efisiensi tidak hanya PHK, bisa mengurangi biaya pemasaran atau menunda peluncuran produk baru. Para investor mengapresiasi startup kalau memutuskan PHK ke karyawan, karena startup harus survive.

Menurutnya, para investor kedepannya masih akan mau untuk mendanai perusahaan startup yang memiliki potensial bagus.

“Karena kita percaya bahwa inovasi dan disrupsi yang dilakukan oleh startup memang berguna, tapi memang pengelolaan dari startup ini harus dikelola lebih profesional,” pungkasnya.