Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan kondisi BUMN, PLN dan Pertamina yang diperkirakan rugi besar pada tahun ini. 

Namun, Anggota DPR RI Komisi XI Kamrussamad tidak percaya BUMN tersebut rugi seperti yang dingkiapkan Mentri Keuangan.

"Memang betul Bu Menkeu menyatakan di rapat Banggar bahwa Pertamina berpotensi rugi Rp191 triliun, sedangkan PLN rugi hingga Rp71 triliun." ujar Kamrusamad, Jakarta, Rabu (1/6).

Menurut Kamrusamad, keraguan itu karena  gaya hidup (Life Style)  para eksekutifnya (BOD ) sepertinya tetap mewah. bahkan Menteri BUMN Erick  Tohir asyik asyik saja Kampanye Pencitraan dimana mana. l

"Tapi saya ko tidak yakin itu. Sebab, para Direksi / eksekutif BUMN tersebut sepertinya tetap berfasilitas mewah. Gaya hidupnya jauh dari kesan prihatin atas kondisi BUMN yang dipimpinnya." kata Kamrusamad.

Kamrusamad menegaskan  jika perusahaan rugi, maka diikuti keprihatiinan di jajaran ekaekutig perusahaan tersebut.

"Kalau perusahaannya sedang rugi, semestinya diikuti dengan keprihatinan di jajaran eksekutif. Jangan sampai kejadian di bawah disuruh prihatin, di atas tetap mewah-mewahan." tuturnya.

Kamrusamad meminta Meneg BUMN dapat hentiak pemcitraan dulu.

"Saya mendukung Meneg BUMN untuk Hentikan Kampanye pencitraan dulu, Pengenalan Nama dan Wajah Erick Tohir akan dikenang dari Prestasi bukan Rekayasa EO. Karena Jika Tudingan Menkeu Benar, segera ambil
Langkah langkah nyata, Kalau perusahaan lagi rugi, benahi masalahnya, efisiensi, dan tunjukkan keprihatinan." tandasnya.