Formularium Fitofarmaka Diluncurkan, Wamenkes: Menuju Kemandirian Farmasi

ANP • Wednesday, 1 Jun 2022 - 12:55 WIB

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan Formularium Fitofarmaka pada Selasa, 31 Mei 2022. Peluncuran Formularium Fitofarmaka dilakukan oleh Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD,Ph.D didampingi oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, Abdullah Azwar Anas, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha di acara Business Matching Tahap III “Peran Rantai Pasok Dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia”, di Jakarta Convention Center.

dr. Dante mengatakan peningkatan fitofarmaka yang merupaka salah satu produk unggulan Indonesia merupakan bagian dari upaya menuju ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional di bidang farmasi.

“Belajar pada masa COVID-19 ketika kasus masih tinggi, ada 17 juta orang yang menggunakan fitofarmaka untuk kepentingan terapi, untuk perkuat daya tahan tubuh, dan terbukti bahwa kita sudah berhasil melewati fase tersebut dan diharapkan ke depannya obat-obat herbal menjadi salah satu kunci mempertahankan kemandirian kita dalam pengobatan secara nasional,” kata dr. Dante.

Kementerian Kesehatan akan terus mendorong industri farmasi dengan keanekaragaman produk hayati Indonesia untuk mengembangkan pengobatan fitofarmaka secara mandiri. Hal tersebut dilakukan dengan mengolah secara efektif sehingga diharapkan bisa masuk ke dalam uji klinis, tidak hanya pra klinis.

"Dengan melakukan pengolahan-pengolahan efektif dan diharapkan bisa masuk ke dalam uji klinis, tidak hanya pra klinis. Dengan lolos uji klinis, maka terbukti efektif dan dapat digolongkan ke dalam fitofarmaka," kata dr. Dante.

Pada acara peluncuran tersebut juga dipajang produk-produk fitofarmaka di arena pameran oleh beberapa industri farmasi. Ada Royal Medicalink Pharmalab, PT Phapros, dan juga Dexa Group.

Director of Research & Business Development Dexa Group Dr Raymond Tjandrawinata mengungkapkan bahwa pihaknya siap untuk ketersediaan fitofarmaka di Indonesia. "Kami siap, karena kami telah melakukan banyak sekali penelitian mulai dari basic science sampai ke molecular science sampai ke uji klinik. Para saintis kami telah melakukan berbagai macam yang disebut sebagai portofolio program yang akan diluncurkan di kemudian hari. Mulai dari OHT--Obat Herbal Terstandar--hingga ke Fitofarmaka," papar Dr Raymond.

Raymond kemudian menyampaikan tiga harapan setelah Formularium Fitofarmaka diluncurkan. “Satu, lebih banyak fitofarmaka digunakan, nomor dua penggantian obat-obatan yang kita impor digantikan fitofarmaka, nomor tiga lebih banyak lagi fakultas kedokteran mengajarkan kurikulum fitofarmaka. Kalau tidak, dokternya tidak familiar lagi,” kata Dr. Raymond. (ANP)