Masyarakat Sulawesi Tengah Dorong Salim Segaf sebagai Tokoh Pemersatu

MUS • Monday, 16 May 2022 - 21:54 WIB

Palu - Ada cerita di balik perhelatan besar Haul Gurutua SIS Aljufri di kota Palu, Sulawesi Tengah. Puluhan ribu orang dari berbagai daerah memadati komplek Perguruan Alkhairat dan jalan-jalan di sekitarnya.

Tiga orang Gubernur tampak di panggung acara dari Sulawesi Tengah (Rusdy Mastura), Maluku Utara (Abdul Gani Kasuba), dan Kalimantan Utara (Zainal Arifin Paliwang) bersama tamu dari Timur Tengah dan daerah lain.

Setelah Gubernur Sulteng memberikan sambutan tentang usulan Gurutua sebagai Pahlawan Nasional, tampil tokoh nasional Salim Segaf al-Jufri memberi tausyiah. Salim adalah cucu dari Gurutua SIS Aljufri, pernah menjabat Menteri Sosial (2009-2014).

Ceramah singkat Salim disambut tepuk tangan karena menekankan peran Gurutua tidak hanya bagi Alkhairat dan masyarakat Sulteng, tetapi juga bagi kemerdekaan Indonesia.

“Gurutua pernah merespon proklamasi kemerdekaan RI oleh Bung Karno dan berinteraksi langsung dengan KH Hasyim Asy’ari di Jombang,” jelas Salim.

Salim kemudian memaparkan kondisi Sulteng dan Indonesia yang penuh tantangan, serta perlunya tampil sosok pemimpin yang memiliki visi kebangsaan dan kebapakan (mengayomi).

“Visi kebangsaan jelas bersumber dari Sumpah Pemuda 1928 yang menyatakan bertanah-air, berbangsa dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Sementara visi kebapakan memunculkan sikap empati terhadap penderitaan rakyat dan berusaha keras untuk menyelesaikan berbagai persoalan nyata,” Salim menegaskan.

Sebagai ilustrasi, Salim mengutip kisah tentang masyarakat semut yang khawatir dengan dampak kekuasaan Raja Sulaiman dan bala tentaranya.

Dalam al-Qur’an diungkapkan: ‘Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: ‘Wahai semut-semut, masuklah kalian ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.’ (QS An-Naml: 18).

Seekor semut mewakili komunitasnya, sadar betapa perkasa pasukan Sulaiman, dan karena itu memilih untuk bersembunyi di sarangnya. Rakyat semut berprasangka baik, bahwa mungkin Sulaiman tidak menyadari perbuatannya.

Namun, Sulaiman mendengar dan mengerti percakapan semut, sehingga memerintahkan pasukannya untuk berhati-hati dan menghindari sarang semut. Itulah sikap pemimpin yang memiliki kekuasaan besar sekaligus jiwa besar: melindungi seluruh rakyat, meski hanya seekor semut.

Kehadiran Salim di acara haul Gurutua disambut antusias, banyak warga yang berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama. Di tengah kerumunan warga itu, ada yang berteriak: “Ini calon presiden kita, Capres RI dari Sulawesi Tengah, ” Salim hanya tersenyum dan menyambut salam warga.

Sebelumnya, saat silaturahim dengan tokoh adat dan masyarakat Sulawesi Tengah di hotel Sutan Raja, suara dukungan itu juga muncul spontan. Acara dihadiri tokoh lintas organisasi (Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Persis, dll), lintas agama (Bala Keselamatan), lintas suku (Paguyuban Jawa, Sunda dll).

“Masyarakat kita sedang menghadapi berbagai masalah yang tak kunjung bisa dituntaskan. Mulai dari kenaikan harga sembako, sulitnya lapangan kerja/usaha, hingga miskomunikasi antara warga. Kita butuh sosok yang bisa mempersatukan, termasuk menyuarakan aspirasi warga Sulteng di Jakarta. Untuk itu, kami dukung Habib Salim tampil di pentas nasional,” seru Gufran, pengusaha asli Palu, secara blak-blakan. Disambut tepuk tangan hadirin.

Ada lagi suara perempuan yang diwakili Ummi dari Nasyiatul Aisyiyah, mengungkapkan kondisi sosial yang memprihatinkan.

“Kita mendengar kisah sedih ibu yang membunuh anaknya sendiri, atau suami yang membunuh anak dan isterinya gara-gara hutang. Itu terjadi di Sulteng dan daerah lain. Itu hanya gambaran masalah sosial yang berat. Rakyat butuh pemimpin yang bersifat kebapakan seperti diungkapkan Habib Salim. Kami setuju Habib Salim tampil memimpin Indonesia karena sudah terbukti rekam jejaknya,” ujar Ummi yang disambut hadiri perempuan.

Salim Segaf sebagaimana biasa menyambut dukungan masyarakat dengan ramah dan senyum. “Kita ikuti dinamika politik nasional dengan cermat. Ada saatnya nanti PKS akan mengambil sikap,” jawab Salim singkat