Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan, PKS: Jangan Rugikan Peternak!

MUS • Thursday, 12 May 2022 - 19:49 WIB

Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan mengingatkan Pemerintah soal penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terutama sapi dan kerbau yang teridentifikasi di daerah Jawa Timur dan Aceh.

“Secara holistik penanganan wabah PMK ini harus tepat, pemerintah jangan gegabah dengan menutup semua jalur lalu lintas ternak apalagi ini menjelang Hari raya Idul Adha dimana distribusi hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing akan meningkat drastis untuk kebutuhan qurban bagi umat Muslim di tanah air” ujar Johan mengingatkan pemerintah bahwa masih banyak daerah sentra produksi ternak terutama sapi dan kerbau dalam kondisi sehat yang perlu didistribusikan terutama ke Pulau Jawa.

Johan menambahkan agar pemerintah jangan membuat kebijakan yang bisa merugikan peternak termasuk dengan menutup jalur lalu lintas ternak terutama menuju Pulau Jawa yang merupakan pusat pasar dari penjualan hewan ternak untuk kebutuhan qurban.

“Penutupan lalu lintas ternak akan memukul usaha peternakan dan pasti merugikan peternak maka hal ini harus diantisipasi dengan upaya lain yang lebih tepat untuk menangani wabah PMK sehingga tidak meluas dan peternak tetap terlindungi” ucap Johan.

Politisi PKS ini berharap pemerintah tidak hanya berfikir soal penanganan wabah PMK yang saat ini hanya bersifat lokal di daerah tertentu, tapi juga harus mulai menyiapkan strategi agar wabah ini tidak berdampak pada daerah lain yang masih sehat.

Johan mengungkapkan bahwa Pulau Jawa tetap menjadi pasar potensial bagi peternak kita terutama menghadapi Idul Adha tahun ini.

sapi Bali yang ada di Pulau Bali dan Nusa Tenggara (NTB dan NTT) adalah pilihan personal umat Muslim untuk ibadah qurban karena ukuran dan harganya yang terjangkau” tutur Johan.

Johan menjelaskan bahwa NTB, NTT dan Bali merupakan provinsi dengan populasi sapi potong terbesar dan masuk kategori hewan ternak yang sehat dan aman dikonsumsi sehingga tidak ada alasan untuk menutup jalur lalu lintas hewan ternak tersebut akibat wabah PMK sedang meluas di Jawa Timur.

Johan menghimbau terkait pengendalian wabah PMK agar pemerintah dan segenap pemangku kepentingan harus saling peduli dan jika menjumpai gejala-gejala penyakit menular pada hewan ternak agar segera menghubungi dokter hewan dan atau petugas Kesehatan hewan yang berwenang.

“Hal ini penting dilakukan agar isolasi hewan yang terpapar penyakit segera dilakukan dan tidak merugikan peternakan lainnya,” papar Johan.

Wakil Rakyat dari Dapil NTB 1 ini mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian dan keberpihakan kepada keberlanjutan usaha peternakan khususnya bagi masyarakat peternak yang ada di bali dan Nusa tenggara karena momen Idul Adha sebagai masa panen bagi peternak rakyat.

“Saya minta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada usaha peternakan rakyat agar tidak terganggu dan tidak dirugikan dengan masuknya wabah PMK di tanah air,” tutup Johan.