TGB Ajak Mahasiswa Muhammadiyah Berau Teladani Kiai Ahmad Dahlan

AKM • Wednesday, 11 May 2022 - 11:26 WIB

Balikpapan– Semangat perjuangan KH Ahmad Dahlan mendirikan ormas Islam Muhammadiyah harus diteladani. Hal ini ditekankan oleh ulama asal NTB, TGB HM Zainul Majdi saat mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Berau.

“Almaghfurlah Kiai Ahmad Dahlan menghadirkan Muhammadiyah bukan hanya untuk Islam tapi untuk bangsa Indonesia,” kata TGB, Selasa (10/5/2022).

TGB mengajak mahasiswa yang hadir kembali membaca kiprah dan perjuangan Kiai Ahmad Dahlan. Dengan begitu, spirit perjuangan yang telah dilakukan dapat dilanjutkan.

“Salah satu yang sering dibaca beliau (KH Ahmad Dahlan) adalah Surat Al Maun,” sambungnya.

Di dalam surat ini, lanjut Doktor Ahli Tafsir Alquran ini, menjelaskan tentang orang yang mendustakan agama. Mereka yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan orang miskin, orang yang lalai dalam salat, berbuat ria, dan enggan memberi bantuan.

“Beliau memberi kita teladan, berislam tak cukup tak hanya pengakuan. Tak hanya kebaikan diri sendiri atau individu. Tapi, mampu menebarkan kemanfaatan kepada siapapun di sekitar,” bebernya.

Teladan lain, lanjutnya, ulama dan para pendiri bangsa seperti Soekarno, Hatta, M Yamin, dan banyak lagi sanggup mengelola waktu dengan baik. Memaksimalkan potensi diri.

“Waktu zaman beliau-beliau itu sama dengan kita, sama-sama 24 jam. Namun, beliau semua sanggup memaksimalkan denga baik,” ujarnya.

Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) ini menyinggung pemanfaatan waktu di negara maju. Di beberapa negara seperti Swedia atau Denmark, jam kerja lebih pendek bila dibanding di Indonesia. 

Dari 6 hari kerja menjadi 5 hari kerja. Sekarang sudah menjadi 4 hari kerja. 

“Mereka maju karena memanfaatkan jam kerja sebaik mungkin. Kita memakai deret hitung, mereka memakai deret ukur, orientasinya produktivitas,” tambahnya.

Di dalam Islam, lanjut TGB, Allah membicarakan waktu di dalam Alquran. Hingga bersumpah dengan waktu. Para ulama menjelaskan, ketika Allah sudah menggunakan sumpah, itu berarti benar-benar penting. Seperti surat tentang duha, malam, subuh, dan waktu.

“Kebangkitan diuraikan dengan detil dan diarahkan dengan baik. Manusia, yang dapat membentu masa atau era. Yang bisa menentukan Berau itu adalah mahasiswa semua,” tutupnya.(*)
.