Kementan Beri Perhatian Khusus Wabah PMK yang Menyerang Jatim

MUS • Tuesday, 10 May 2022 - 12:20 WIB

Surabaya - Kementrian Pertanian memberikan perhatian khusus terkait wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang ribuan ternak di Jawa Timur.  Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan meski wabah penyakit mulut kuku (PMK) dapat menular dan menyebar dalam jarak 3 kilometer, namun pemerintah tidak akan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown hewan ternak sekabupaten di Jawa Timur sebagai pusat penyebaran wabah ini. Sejauh ini Kementan belum menentukan  tingkatkan  wabah ini.

"Kita masih melihat seperti apa level penyakit yang terjadi. Nantinya karantina wilayah dilakukan sesuai tingkatan. Bisa tingkat desa, kecamatan, atau kabupaten. Ini harus menjadi perhatian karena mutasi lewat udara (airborne) bisa mencapai radius 3 km," ujar Mentan usai melakukan rapat koordinasi  penanganan PMK di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin malam (9/5/2022).

Berbeda dengan Mentan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginginkan lockdown justru dilakukan di tingkat kandang hewan karena lebih efektivif dibanding lockdown area.

"Jadi, yang sudah ada symptomatic atau gejalanya, diminta untuk tidak dibawa keluar kandang,” ujar Khofifah.

Terkait  penanganan ribuan sapi yang positif terjangkit PMK, Khofifah menyampaikan  bahwa sapi yang terpapar virus PMK telah mendapatkan obat atau vaksinasi dan juga pemberian vitamin.

“Sudah dilakukan penanganan secara masif dan menyeluruh baik dengan suntikan, obat maupun vitamin," lanjut Khofifah.

Selama wabah ini muncul, Pemprov Jatim telah mengkoordinasikan dengan Kementan untuk  ketersediaan obat-obatan analgesik dan antibiotik serta vitamin. Selain itu juga melibatkan FKH Unair, untuk menurunkan  tim dalam upaya percepatan penanganan ternak yang sudah terjangkit PMK.

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menyerang ribuan ekor ternak sapi di Jawa Timur terpusat di 4 wilayah, yaitu Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Lamongan. Jika tidak segera tertangangani, dikhawatirkan akan mengancam populasi ternak sapi di Jawa Timur.

Terkait kabar adanya perluasan wilayah yang terjangkit PMK, sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Pemprov Jatim. Dan masih terpusat penanganan di 4 wilayah kabupaen yaitu Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. (Her)