Jakarta - Bulan Ramadhan kerap kali diisi dengan berbagai kegiatan, khususnya buka puasa bersama. Buka bersama dengan lebih dari 5.000 penerima manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia inilah yang diinisiasi Komunitas Penggerak OK OCE Kemanusiaan. 

Salman Khabibi, Ketua OK OCE Kemanusiaan mengatakan, Berbagi takjil yang dilaksanakan kali ini bukan hanya di DKI Jakarta saja, tetapi di 56 titik lokasi dari Aceh sampai Jayapura Papua", ungkapnya di Hotel Amaris, Jakarta, Minggu, 17 April 2022. 

Tidak hanya itu, sambil menunggu momen buka puasa, para peserta disajikan talkshow dengan topik bahasan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual atau HKI bagi UMKM. OK OCE Indonesia sekaligus menandatangani kerja sama dengan ISG Consulting, yang memberikan 1000 HKI gratis bagi anggota OK OCE, agar UMKM kian naik kelas. 

Alfhi, CEO ISG Consulting, mengatakan, "Jaman serba digital ini UMKM bisa melakukan pengecekan merk dagang mereka di DGIP.Go.Id, hal ini sangat penting, jangan produk sudah booming, baru daftar". 

Sementara itu, Subiakto, praktisi branding, yang juga Dewan Kurasi OK OCE, menambahkan pandangannya tentang brand bagi UMKM. 

"Kalau UMKM tidak perlu brand dan merk sebenarnya, karena UMKM itu nggak ada ikatan. Kalau misalnya hari ini jualan mie ayam, besok jualan bakso jadi mggak repot pindah-pindah," katanya. 

Tapi lanjut Pak Bi, panggilan akrabnya, yang perlu didaftarkan adalah merk toko dan packagingnya, karena akan dikenal pelanggan nantinya. 

Pentingnya merk dagang bagi pengusaha, juga ditekankan Founder OK OCE, Indra Uno. "Lebih baik repot duluan, daripada repot belakangan nantinya," pesan Indra. 

Melek akan HKI memang belum sepenuhnya aware. Hal ini terbukti dari beberapa kunjungan yang dilakukan oleh Ketua Umum OK OCE, Iim Rusyamsi ke beberapa daerah luar DKI Jakarta. 

"Harapannya melalui talkshow dan buka bersama kali ini pelaku usaha mendapatkan banyak pencerahan baru akan pentingnya HKI dan terbantukan dari OK OCE Kemanusiaan," tutup Iim Rusyamsi.