Surabaya - PMI Surabaya menjadikan bulan Ramadan 1443 H menjadi momen untuk memenuhi jumlah stok darah hingga Idul Fitri, untuk itu UDD PMI Kota Surabaya menggelar kegiatan Donor Darah Ramadan yang digelar selama enam hari mulai tanggal 11-16 April 2022.

Kepala UTD PMI Surabaya, dr Martono Adi Trijogo mengungkapkan bertemakan ‘BE THE 1TM’ For Humanity PMI Surabaya mentargetkan bisa mencapai 6 ribu pendonor darah dalam enam hari kegiatan ini digelar.

"Momen ini kami targetkan bisa mencapai 6000 pendonor selama sepekan kegiatan donor massal ini," ujar dr Martono.

Tema ‘BE THE 1TM’ merupakan gerakan donor darah secara global yang diinisiasi oleh PT Abbott Products Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan generasi pendonor baru terutama generasi muda milenial. Dalam upaya meningkatkan jaminan ketersediaan suplai darah dan plasma, supaya bisa menjaga ketersediaan pasokan darah saat dibutuhkan pasien yang hidupnya bergantung dari transfusi darah. Selain itu untuk menjaga ketersediaan stok darah agar tetap aman hingga setelah hari raya lebaran dan seterusnya.

“Dengan adanya kegiatan Donor Darah Ramadan ini sangat membantu sekali, bahkan kami juga bisa mengirimkan untuk daerah-daerah di luar kota Surabaya. Kami berharap dengan kegiatan ini bisa melebihi target dari 6 ribu, karena di hari pertama saja sudah mencapai 1.400 pendonor dan kedua 1.300 pendonor,” lanjut dr. Martono Adi.

dr. Martono juga menambahkan semoga di hari ketiga ini bisa mencapai seribu pendonor lebih lagi. 

“Minimal 6 ribu kantong darah bisa kita capai, kalau lebih ya syukur Alhamdulillah. Semua ini juga berkat sponsor dari perusahaan maupun para pengusaha yang turut terlibat dalam acara ini,” ujarnya.

Sementara untuk stok selama Lebaran, UDD PMI Kota Surabaya yakin stok darah masih akan aman. “Lebaran stok darah kemungkinan masih aman. Karena usai kegiatan ini, UDD PMI Kota Surabaya tetap akan masih buka seperti biasanya. Jadi bagi pendonor bisa melakukan donor darahnya setiap saat mulai pukul 07.00 WIB sampai 21.00 WIB dan kami tidak ada libur,” tegas dr. Martono.

Namun, stok darah di UDD PMI Kota Surabaya sempat mengalami penurunan, dimana permintaan dari rumah sakit masih relatif stabil dan pendonor mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 40 persen sehingga memicu antrian permintaan darah dari pasien di rumah sakit.

Menurunnya jumlah pendonor disebabkan karena kegiatan donor darah di mobil unit masih belum ada, beberapa instansi masih meniadakan dan menunda kegiatan donor darah hingga setelah lebaran nanti. Apalagi dalam puasa banyak pendonor yang takut lemas, padahal donor darah disaat puasa tidak menjadi masalah selama badan sehat dan memenuhi persyaratan maka tetap bisa mendonorkan darah.