Juara Indonesia Cup Tasters Championship 2022 Siap Berkompetisi di Milan

MUS • Wednesday, 13 Apr 2022 - 12:16 WIB

Jakarta - Tidak semua orang memiliki lidah istimewa yang mampu mencicipi rasa kopi dengan baik. Mengetahui kadar seimbang antara manis, pahit, asam atau tidaknya kopi, serta karakter rasa serta aroma kopi yang pas sehingga dapat dinikmati semua orang. 

Mereka yang berprofesi sebagai cup taster dianugerahi keistimewaan tersebut. Cup taster merupakan seorang ahli yang mempunyai kemampuan dalam menciptakan aroma dan citra rasa kopi yang nikmat dengan lidah mereka. Untuk mendapatkan specialty coffee yang luar biasa, para cup taster bekerja keras melakukan pengujian rasa kopi dengan cara cupping test. Selain menguji rasa dan aroma kopi, cupping test sekaligus mengukur kecepatan, keakurasian, dan keterampilan cup taster dalam membedakan kopi yang disajikan. 

Bagi orang awam, cupping test ialah hal yang sulit. Namun, bagi para cup taster, seperti Rebecca Lonika, ajang tersebut menjadi uji kebolehan mereka dalam memamerkan kepiawaiannya dalam melakukan cupping.

Dengan kemampuannya sebagai salah satu cup taster terbaik di Indonesia, wanita cantik ini berhasil menyabet juara pertama pada kompetisi Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC) 2022 yang digelar selama dua hari berturut-turut di Grebe, Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Minggu (27/3). 

Kemenangan ini secara otomatis menjadikan Rebecca Lonika sebagai wakil Indonesia pada kompetisi World Cup Tasters Championship 2022 yang akan berlangsung di Milan, Italia pada 25-27 Juni mendatang.

Wanita yang akrab disapa Loni ini sukses mengalahkan 36 juara ICTC tahun sebelumnya serta para coffee professionals, setelah berhasil menebak tujuh dari 24 gelas kopi dengan tepat. Ia pun menorehkan waktu tercepat pada babak perempat final, yakni 3,59 menit dan menjadi tercepat kedua di babak semifinal dengan catatan waktu 5,14 menit.

Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC) 2022 merupakan ajang perlombaan perdana Loni di dunia kopi. Meski demikian, ia mengaku optimistis dan percaya pada kemampuan dirinya. 

“Rasa nervous, khawatir, itu ada ketika kompetisi berlangsung. Tapi ketika naik ke panggung, aku mencoba untuk switch those feelings off dan fokus terhadap goal dari kompetisi itu,” ujar Loni dengan penuh semangat.

Ketika berlaga di kompetisi tersebut, Loni memilih untuk menelan semua kopi yang dicicipinya dan tidak mengeluarkannya. Hal tersebut justru menambah wawasannya pada dunia kopi. “Karena aku menelan semua kopinya, aku jadi merasakan rasa-rasa kopi yang unik dan ada juga beberapa rasa kopi yang kurang aku suka,” jelas Loni.

Wanita penggemar games animal crossing ini mengaku bukanlah seorang pecinta kopi. Ia juga bukan berasal dari background coffee professionals seperti lawan-lawannya di ICTC 2022. Sebaliknya, ia lebih senang mengonsumsi teh. “Aku enggak terlalu suka minum kopi, aku lebih senang minum teh kotak,” ungkap Loni. 

Profesi Lonika saat ini ialah sebagai seorang manajer komunikasi dan pemasaran di CATUR Coffee Company, perusahaan konsultan kopi besutan Mikael Jasin, seorang barista Indonesia yang menempati urutan ketujuh di World Barista Championship 2021. Ia menceritakan bahwa awal keterlibatannya di dunia kopi adalah saat ia bekerja di Common Grounds Coffee Roastery sebagai bagian dari tim produksi. 

Menurut Loni, industri kopi adalah pekerjaan yang sangat seru dan banyak pengetahuan unik yang dapat dipelajari mengenai kopi. Salah satu keunikan yang ia maksud adalah mengagumi cita rasa dari setiap biji kopi yang dihasilkan. 

“Rasa setiap kopi itu beda-beda dan aromanya juga sangat dipengaruhi dari bagaimana kopi itu disajikan, it got me intrigued,” jelas perempuan kelahiran Jakarta, 24 tahun lalu ini.

Lonika mengungkapkan bahwa Mikael Jasin (MJ) sangat berperan dalam keikutsertaannya di perlombaan nasional tersebut. “Aku bisa di detik ini karena MJ yang pada saat itu men-support team-nya untuk mencoba ikut lomba,” ujar Loni.

Tak hanya Mikael, dukungan baginya juga didapatkan dari Kenny, Co-Founder dari CATUR Coffee Company yang juga menjadi atasan tempatnya bekerja. Bagi Loni, Mikael dan Kenny merupakan sosok penting dalam perkembangan dirinya. 

Loni mengatakan, “Memang Kenny dan Mikael adalah atasanku di pekerjaan, namun bagi aku mereka juga sekaligus mentor yang selalu memberikan support dan kepercayaan agar aku bisa terus berkembang. Dan karena mereka juga, aku berkeinginan untuk membantu orang lain agar dapat terus berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri”.