KSP Moeldoko : Pemerintah Siap Berikan Layanan Mudik Aman Mudik Sehat

FAZ • Tuesday, 12 Apr 2022 - 16:44 WIB

Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan RI Dr Moeldoko menegaskan, pemerintah telah siap menghadapi arus mudik lebaran 2022. Kesiapan tersebut, kata dia, meliputi pelayanan transportasi massal baik darat, laut dan udara, kondisi jalan raya non tol maupun tol, pengelolaan lalu lintas, ketersediaan BBM/energi dan listrik, hingga pelaksaan pengawasan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin pada pelaku perjalanan mudik.

“Dari laporan masing-masing kementerian tadi menunjukkan bahwa rencana aksi kesiapan menghadapi arus mudik sudah 100 persen. Tinggal butuh koordinasi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga agar renaksi tersebut bisa dilaksanakan di lapangan. Tahun ini, pemerintah siap wujudkan layanan mudik aman mudik sehat,” kata Moeldoko, usai memimpin rapat koordinasi Kantor Staf Presiden bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), KemenPUPR, Kemenkes, KemenESDM, Polri, Satgas COVID19, dan sejumlah lembaga terkait, Selasa (12/4).

Dalam rapat, Moeldoko menekankan pentingnya masing-masing kementerian/lembaga untuk melakukan optimalisasi pelayanan mudik lebaran. Sebab, ujar dia, mudik tahun ini sangat krusial, di mana akan ada pergerakan 85,5 juta orang, yang memiliki emosi tinggi karena dua tahun tidak mudik. Kondisi ini, sambung Moeldoko, harus diimbangi oleh sikap petugas/aparat yang lebih sigap, responsif, dan bisa mengambil langkah cepat atas semua persoalan di lapangan.

“Aparat harus turut memberikan kenyamanan kepada pemudik, jangan malah memberikan kejengkelan karena kemacetan, kejengkelan karena cari BBM sulit, cari toilet susah. Ini semua harus bisa diantisipasi. Intinya, jangan memberikan image bahwa pemerintah tidak bisa mengatur mudik,” tegas Moeldoko.

Panglima TNI 2013-2015 ini juga mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin untuk mudik. Ia bilang, pelaksanaan ketentuan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin untuk mudik, harus mengacu pada satu regulasi atau aturan. Sehingga implementasi di lapangan tidak berbeda-beda dan membingungkan masyarakat. 

“Jangan sampai nanti perjalanan darat beda dengan udara dan laut. Aturannya harus satu, harus sama. Jangan membuat masyarakat bingung. Dan yang tak kalah penting, pelaksaan prokes dan vaksin harus sesingkat mungkin jangan malah membuat macet,” pesan Moeldoko.


Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi kesiapan arus mudik lebaran 2022, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan, puncak arus mudik lebaran diperkirakan akan terjadi pada 29 April 2022, bersamaan dengan mulainya cuti bersama.


Pada arus mudik lebaran tahun ini, terdapat potensi pergerakan nasioanal mencapai 31,6 persen dari penduduk Indonesia, atau sebanyak 85,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, Jawa Timur menjadi daerah asal perjalanan terbanyak, yakni sebesar persen atau 14,6 juta orang, disusul Jabodetabek 16,4 persen atau 14,0 juta orang, Jawa Tengah 14,1 persen atau 12,1 juta orang, Jawa Barat 10.8 persen atau 9,2 juta orang, dan Sumatera Utara 4,7 persen atau 4,0 juta orang.


Kemenhub juga menyebut, sebanyak 26,8 persen atau 22,9 juta orang memilih menggunakan mobil pribadi untuk mudik lebaran. Sementara sepeda motor sebanyak 19,8 persen atau 16,9 juta orang, dan transportasi umum, yakni bus 16,5 persen atau 14,1 juta, pesawat 10,4 persen atau 8,9 juta, serta kereta api sebanyak 8,9 persen atau 7,6 juta orang.