Walau Pandemi 2 Perusahaan Kebanjiran Rejeki

MUS • Thursday, 31 Mar 2022 - 10:07 WIB

Jakarta - Angka kasus kematian akibat covid-19, pada awal tahun 2022 mulai menurun. Ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dirilis di halaman situs: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220314/2439526/kasus konfirmasi-harian-covid-19-turun-hingga-9-629-terendah-sejak-akhir-januari-2022/. 

Kondisi Covid 19 yang telah berlangsung sejak 2019 hingga kini, mengakibatkan pertumbuhan perekonomian menurun, dan banyak perusahaan yang terpuruk. 

Namun berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan manufacture PT Cipta Cahya Mandiri (CCM) dan perusahaan Digital Payment, MILI.

PT CCM sejak 2019 hingga kini masih terus bertahan. Bahkan jelang pandemi menurun tahun ini, target penjualan perusahaan 2022 yang dikisaran Rp 17 miliar, sudah terpenuhi pada akhir bulan lalu, Februari 2022. 

Dengan adanya capaian ini, Direktur PT CCM, Arif Rahman Hakim, optimis hingga akhir tahun salesnya bisa mencapai kisaran Rp 25 miliar. 

Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur dengan berbagai produknya, antara lain JIG, Special Purpose Machine, Conveyor dan berbagai mesin pendukung industri otomotif dan manufaktur lainnya. 

PT CCM memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang penjualan ritel berupa toko baja dan besi di bawah Cahaya Steel Mandiri (CSM), dan Cahaya Mustika Mandiri  (CMM) berupa jasa site metal alias pemotongan dan pembentukan baja dan besi. CSM memiliki dua toko metal dan besi yang tersebar di Bekasi. 

Dua toko di bawah CSM ini, merupakan tempat aliran dana masuk yang rutin bagi CCM. 

“Kami belum bisa membuka cabang lagi, karena permintaan konsumen di dua toko di Bekasi saja belum dapat kami penuhi,” sambung Arif kepada peserta Temu Tatap Muka #02 members LinkedIn yang sedang berkunjung ke pabriknya di Mustikasari, Bekasi, Rabu 30 Maret 2022. 

Arif mengakui tuntutan teknologi otomotif yang cepat menuju era teknologi listrik, mendorong CCM memanfaatkan teknologi terkini. Karenanya CCM memiliki visi menjadi perusahaan manufaktur kelas dunia yang memanfaatkan teknologi mutakhir. 

“PT CCM akan berusaha memberikan yang terbaik bagi customer dengan menghasilkan produk berstandar internasional,” ujar Arif 

Momentum Tambah Mesin

Walau kondisi pandemi covid-19 belum usai, namun CCM tetap optimis dan yakin bisnisnya akan terus bertumbuh. Bahkan saat ini order dan permintaan produk terus meningkat hingga mesin yang tersedia tidak mencukupi. 

Karena PT. CCM telah menginvestasikan dana puluhan miliaran rupiah untuk membeli mesin produksi baru berupa alat potong baja. Mesin seharga miliaran rupiah telah terpasang, sehingga memungkinkan CCM menambah kapasitas orderan, yang berujung pada meningkatkan penjualan. Dan hingga akhir tahun ini, CCM menargetkan dapat meraih penjualan senilai Rp 100 miliar. Pandemi ternyata membawa berkah bagi CCM.

Dengan semangat membangun negeri, PT Cipta Cahya Mandiri (CCM) membagikan kisah inspiratifnya pada peserta acara Tatap Muka (TTM) #02 yang digelar di Hotel Harris, Sumarecon Bekasi. Peserta sebagian besar adalah pengguna situs jejering social Linked-In. 

Acara TTM#02 bertema “GAINING POST PANDEMIC BUSSINESS OPPORTUNITIES” diprakarsai oleh Syamsul Safin, selaku praktisi media sosial dan relawan MTR Miliarder Club (MMC) yang konsen membantu pengusaha untuk berbisnis tanpa utang. 

TTM #02 diselengarakan secara hybrid, di mana sekitar 100 peserta yang merupakan owner bisnis dan expert members Linked In hadir offline dan sekitar 250 peserta melalui online.

Sebelum pelaksanaan TTM #02, akan ada konvoi -karnaval- para pengusaha yang telah bebas utang miliaran alias the riil sultan, berkendara Alphard. Konvoi dari sekitaran jalan utama Kota Bekasi menuju ke Hotel Harris, Summarecon Bekasi, dilanjutkan menuju pabrik PT CCM yang juga berlokasi di sekitaran Bekasi.

Kunjungan ke pabrik PT CCM sebagai pembuktian, bahwa ada  usaha yang dikelola bagus, terus tumbuh dan berkembang di masa Pandemi. 

Acara Temu Tatap Muka (TTM #02) ini juga disupport oleh MILI, yaitu perusahaan teknologi yang membangun Digital Payment Platform yang mempunyai semangat meningkatkan kesejahteraan dan mendukung kemajuan usaha skala mikro atau  UMKM di seluruh Indonesia.

Erik Yoachim Co-Founder bisnis digital platform MILI, mengatakan, para pelaku usaha sektor ritel dan UMKM perlu difasilitasi untuk masuk ke ekosistem digital. Dengan alasan itu MILI hadir menyediakan platform yang dapat dimanfaatkan UMKM guna membuka layanan penjualan produk-produk seperti pembelian pulsa dan pembayaran berbagai layanan melalui digital, serta layanan online banking dengan lebih mudah, lebih cepat dan tanpa batas.

Dengan fokus pada bisnis UMKM penyedia pulsa dan data, MILI berhasil terus membukukan peningkatan penjualan, sekalipun di masa pandemi.

Bahkan peningkatan cukup signifikan, mengingat kebutuhan akan paket data dan pulsa juga meningkat. 

“Walau skala kami belum besar tapi penjualan MILI sudah masuk dalam kategori serupa dengan unicorn,” ungkap Erik di sela sela acara TTM#02.

Konsistensi dan kesuksesan MILI dalam membangun jaringan usaha kemitraan di Indonesia telah mendapatkan pengakuan dan amanah dari mitra-mitra strategis di industri produk pembayaran  digital. Salah satunya adalah Telkomsel, yang merupakan pemimpin pasar operator telekomunikasi seluler di Indonesia, dengan memberikan lisensi Authorized Distributor On-Line kepada MILI pada awal tahun 2022, hubungan keduanya sudah terjalin lama, sehingga MILI mampu berbisnis dengan basis digital.