Negeri Kahyangan, Magnet Baru Wisata di Lereng Merbabu  

MUS • Friday, 25 Mar 2022 - 06:57 WIB

Magelang - Jawa Tengah menawarkan keelokan kekayaan alam untuk dikunjungi. Tempat wisata yang menyuguhkan panorama keindahan alam selalu jadi pilihan banyak wisatawan untuk melepas lelah, menikmati kudapan khas sambil berfoto.

Bukan hanya Borobudur saja, Kabupaten Magelang juga memiliki kawasan negeri di atas awan yang dikelilingi Gunung Merbabu dan Merapi. Dari sekian banyak panorama, ada satu yang menarik perhatian adalah Agro Wisata ‘Negeri Kahyangan’ yang terletak di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Menyadari potensi Gunung Merbabu, pemerintah desa setempat pun langsung membangun infrasturuktur pendukung, jalan berbeton, toilet, tempat makan, homestay hingga spot foto instagramable.

Objek wisata ‘Negeri Kahyangan’ di lereng Gunung Merbabu itu mulai dikenal dan banyak didatangi wisatawan. Pemandangan wisata ‘Negeri Kahyangan’ yang berada di atas ketinggian sekitar 1.400 meter permukaan laut (mdpl) ini memang sangat menakjubkan setiap pengunjung selain hawanya yang sejuk. 

Selain itu, akses jalan menuju Agro Wisata ‘Negeri Kahyangan’ yang juga dikenal sebagai tol Kahyangan oleh warga sekitar, sangat mudah karena banyak jalur menuju ke tempat itu, selain bisa dari Boyolali, Magelang, Salatiga dan Gerabak.

Dari Magelang, menuju ke lokasi wisata Negeri Kahyangan itu membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan dari Boyolali, sekitar 1,5 jam serta dari Salatiga kurang dari 1 jam perjalanan. Dengan jalan sudah berbeton menuju ke tempat wisata bisa dicapai dengan menggunakan mobil hingga puncak. 

Keindahan yang ditawarkan sungguh luar biasa, tak kalah dari gunung lain yang terkenal di Indonesia. Sepanjang mata memandang akan dimanjakan oleh pemandangan awan putih bak sedang berada di ‘Negeri Kahyangan’.

Menurut Supriyono pengelola Negeri Kahyangan, sejak adanya jalan yang menghubungkan desa Wonolelo sampai Banyuroto akses jalan itu diberi nama Tol Kahyangan tapi dengan menyadari potensi yang ada, maka muncul ide untuk mengembangkan menjadi Agro Wisata Negeri Kahyangan.

"Sejak beroperasi enam bulan ini, bayangan kami pelan menjadi kenyataan, warga kami mulai merasakan manfaat ekonomi karena Negeri Kahyangan ini," tutur Supri. 

Ide nama Negeri Kahyangan, seperti tertulis dalam kisah pewayangan tempat yang tinggi dimana awan dan kabut bisa hilang seketika dan datang dalam sekejap. "Cerita itu, benar-benar nyata di sini, makanya itu menjadi gagasan penamaan Negeri Kahyangan", jelas Supri.     

Kastil dan Patung Kuda Sembrani

Selain itu, pemandangan puncak gunung tidak hanya Merbabu dan Merapi yang terlihat indah, tetapi Bukit Menoreh dan Gunung Sundoro-Sumbing yang terletak di Kabupaten tetangga, Wonosobo pun terlihat jelas begitu indah.

Menyebut namanya saja mungkin wisatawan sudah bisa menebak daya tarik destinasi wisata ini. Pemandangan alam dari ketinggian di atas awan ini sangat memukau. Banyak tempat pandang yang bisa digunakan untuk berfoto silfie.

Di kawasan wisata ‘Negeri Kahyangan’ ini pengunjung bisa melihat hamparan awan yang begitu luas. Kumpulan awan tersebut seakan-akan membentuk daratan, sehingga indah terlihat sepanjang mata memandang. Bahkan beberapa menit awan bisa menghilang terbawa sejuknya tiupan angin dan kemudian tiba-tiba juga datang lagi.

Tidak mengherankan, jika Agro wisata ‘Negeri Kahyangan’ menjadi viral di media sosial dan langsung ramai dikunjungi wisatawan. Sebutan negeri di atas awan karena pengunjung dapat menyaksikan keajaiban alam berupa gumpalan awan tebal sehingga membentuk seperti lautan awan di kaki kedua gunung itu.

Pesona alam memang begitu indah, jalan cor yang membelah persawahan menuju puncak Gunung Merbabu Desa Wonolelo viral sekitar empat bulanan terakhir ini, bahkan kini menjadi tempat wisata yang indah. Sejak punya nama ‘Negeri Kahyangan’, tempat ini makin ramai dikunjungi ribuan wisatawan.

Para Seniman Seusai Gelar Pertunjukkan

Mengenai jumlah pengunjung, saat ini Supri dan pengelola wisata belum mampu menghitung secara pasti berapa jumlah pengunjung rata-rata per hari. Namun sejak pemerintah memberikan kelonggaran dan obyek wisata diperbolehkan kembali dibuka, pengunjung pun terus meningkat.

Menurutnya, areal kawasan wisata ‘Negeri Kahyangan’ yang memiliki luas 1,5 hektare ini dibangun dengan menghabiskan biaya sekitar Rp 3 miliar dan ke depan akan terus dikembangkan disertai berbagai fasilitas pendukung.

Fasilitas yang ada saat ini, tutur Supri, selain areal parkir berkapasitas 400 mobil, kereta mini, gapura kastil pandang, patung kuda sembrani, sejumlah tempat berfoto bagi pengunjung dan sederet retoran permanen (pujasera), mushola dan lainnya.

“Kami kini tengah menyiapkan pembangunan area tribun atau panggung terbukan berkapasitas 1.000 penonton dan jembatan gantung sepenjang 317 meter dan 1.161 meter serta sejumlah bangunan dengan konsep bangunan (Kastil) kuno jaman kerajaan,” ujar Supri.

Dia menuturkan pembangunan fasilitas sengaja menggunakan desain bangunan kastil sesuai nama tempat wisata ‘Negeri Kahyangan’. Sejumlah fasilias lain yang juga akan dibangun sederetan kios bunga, buah-buahan dan sayuran hasil petani setempat serta kios souvenir hasil para pengrajin di daerah.

Tidak hanya itu, Supri menambahkan juga akan dibangun sejumlah homestay di beberapa lokasi dan ke depan area wisata pun akan diperluas dan dikembangkan lagi dengan penuh fasilitas selain tempat bermain anak-anak juga panggung-pangung terbuka sebagai gardu pandang.

Supri meyakini Agro Wisata ‘Negeri Kahyangan’ yang melibatkan 20 tenaga kerja ini ke depan bakal menjadi ikon Jawa Tengah, sekaligus merupakan obyek wisata primadona dan adalan, mengingat setelah pembangunan Tribun panggung terbuka rampung akan di agendakan setiap hari libur bakal digelar pagelaran kesenian tradisinoal, selain menyiapkan sejumlah festival.

Pagelaran kesenian ini, tutur Supri, sudah banyak mendapat dukungan dari para seniman setempat, karena  Desa Wonolelo merupakan gudang seniman. Desa dengan 18 dusun ini memiliki sebanyak 40 jenis tari, hampir setiap dusun mempunyai seni tari lebih dari dua jenis.

Wisatawan Lokal

Sejak wisata dibuka lagi setelah pandemi melandai, Agro Wisata ‘Negeri Kahyangan’, dikunjungi hampir 1.000 wisatawan di saat weekand dan hari libur nasional. Bahkan beberapa pekan lalu pengunjung sempat memuncak mencapai 5.000 orang.

“Sampai saat ini, nggak pernah sepi pengunjung,” tutur Supri.

Pengunjung, Susi Prihastuti warga Kota Semarang mengaku penasaran dengan ‘Negeri Kahyangan’. Dia bersama rekan-rekannya baru sempat mendaratkan kedua kakinya di Tol Kahyangan itu, Rabu lalu (23/3).

Dia berharap, tempat wisata ini terus disempurnakan. Tapi tetap mempertahankan kearifan lokal. Juga penetapan harga-harga menu makanan dan minuman yang tidak memberatkan bagi pengunjung.

“Pesona keindahanan panorama kawasan wisata ‘Negeri Kahyangan’, ini memang sangat menjubkan, selain berkabut dan berhawa sejuk juga hamparan awan begitu indah. Tempat wisata alam ini tidak kalah indah dengan sejumlah obyek wisata yang ada di negeri Swiss,” tutur Susi yang berparas cantik berjibab itu.

Wisata ‘Negeri Kahyangan, ini berlokasi tidak jauh dari objek wisata Ketep Pass. Sementara pintu masuk Tol Kahyangan hanya berjarak beberapa meter dari kantor Pemerintah Desa Wonolelo. Kahyangan Magelang ini berada di lereng Gunung Merbabu dan tak jauh dari jalan utama Magelang-Boyolali via Selo.

Menurut Susi, keindahan panorama dua gunung, yakni Merapi dan Merbabu sangat indah, selain jalan menuju ke tempat wisata tidak jauh dan konsidi sudah dicor benton, bahkan pengunjung tidak sulit untuk menuju ke sana.

Panorama dataran rendah yang ada di sisi barat Merapi-Merbabu pun tampak indah dari ketinggian. Keindahan matahari terbit dapat disaksikan dari sana saat cuaca cerah.

Tampak jalan yang seolah menuju ke langit melalui punggung Gunung Merbabu. Apabila kawasan atas sedang berkabut, maka jalan ini seolah benar-benar bisa menembus Kahyangan.

“Tempat ini bisa menjadi favoritku untuk berlibur, saya sangat menyukai keindahannya alamnya,” ujar Susi senyum.

Senada salah seorang wisatawan asal Magelang Pretty mengaku datang ke ‘Negeri Kahyangan’ untuk keduakalinya karena sangat menyukai tempat wisata ini setelah sebelumnya pernah datang bersama teman-temannya.

“Memang saya senang main ke sini, setelah mengetahui keindahan alamnya sangat bagus tidak ada duanya,” tutur Pretty.

Wisatawan lain Wulandari asal Solo menuturkan tempatnya keren banget, berada di punggung Gunung Merbabu sisi barat. Dari jalan raya Boyolali-Selo-Magelang sebenarnya tidak terlalu jauh, perjalanan pun mengasyikan penuh dengan pemandangan hamparan tanaman sayur-sayuran yang menghijau.

Direkomendasikan kesini ketika sunrise disaat cuaca cerah untuk mendapatkan nuansa negeri di atas awannya, atau pada saat sunset. Di musim hujan juga ok. Pengunjung akan dimanjakan oleh turunnya kabut tebal disekitar dan hawa yang menyejukkan. (Den)