Aprindo Dukung Upaya Pemerintah Stabilkan Harga Minyak Goreng Dalam Kemasan  

MUS • Thursday, 24 Mar 2022 - 15:50 WIB

Jakata - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) melalui 47 ribu gerai ritel modern dari 200 perusahaan peritel jejaring nasional dan lokal di seluruh Indonesia, memberi dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah memenuhi ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat. 

Pemerintah telah menetapkan kebijakan harga minyak goreng jenis kemasan disesuaikan dengan harga keekonomian dan diserahkan kepada mekanisme pasar. Sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah dipatok Rp.14.000,- per liter untuk seluruh wilayah Indonesia.

“Bagi anggota kami perubahan harga jual minyak goreng kemasan premium dan sederhana kepada masyarakat/konsumen, mengikuti harga pokok penjualan yang diberikan oleh masing-masing merk/brand minyak goreng yang diproduksi oleh produsen dan disalurkan distributor minyak goreng kepada kami,” papar Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey.

Ia memastikan koordinasi secara internal dilakukan tiada henti oleh Aprindo kepada para anggota ritelnya, memastikan bahwa setiap anggota menjalankan arahan dan kebijakan pemerintah yang dikeluarkan melalui Kementerian Perdagangan RI melalui SE 9/2022 dan Permendag 11/2022.

Dengan demikian harapan ketersediaan dan stok migor akan kembali normal serta optimal bagi keragaman lapisan masyarakat yang pola belanja dan konsumsi minyak gorengnya memiliki segmentasi masing-masing sesuai tradisi dan kebiasaan belanjanya.

“Merupakan keniscayaan saat pangsa pasar sudah langsung terbagi dengan sendirinya ketika jumlah pedagang pasar tradisional jauh lebih banyak dibandingkan jumlah toko peritel modern. Ppada pasar tradisional terdapat pula opsi bagi masyarakat selain dapat membeli migor kemasan premium/sederhana, tetapi ada pilihan membeli migor curah yang terjangkau harganya karena telah ditetapkannya HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp.14.000,-/liter tersebut,” jelas Roy 

Aprindo, kata Roy, menyadari bahwa usaha ketersediaan stok dan menstabilkan harga minyak goreng masih berlangsung menuju optimalisasi. 

"Diperlukannya dukungan dan komitmen bersama dari seluruh pelaku usaha dari sektor hulu, antara hulu hingga hilir bersama para pemangku kepentingan sehingga kebutuhan masyarakat atas Migor dan kebutuhan pokok lainnya tersedia cukup dan stabil terutama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional, Puasa dan Lebaran tahun 2022, yang tinggal beberapa hari lagi," pungkas Roy.