Wujudkan Ekosistem Kolaborasi Lintas Sektor dan Peningkatan Mutu, LLDikti Wilayah III Gelorakan Pendanaan Matching Fund

MUS • Wednesday, 23 Mar 2022 - 12:13 WIB

Jakarta - Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melahirkan berbagai bentuk transformasi di dunia Pendidikan tinggi. 

Melalui kebijakan ini, terdapat berbagai sasaran yang dicapai dalam hal peningkatan kualitas lulusan, kualitas dosen, kualitas kurikulum dan pembelajaran yang diukur melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) antara lain; lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat dan mendapat rekognisi internasional, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan program studi berstandar internasional. 

Dalam upaya untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukanlah berbagai gebrakan program oleh Mendikbudristek salah satunya dengan Transformasi Dana Pemerintah, yaitu matching fund. Pendanaan ini berbasis kemitraan yang mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi antara Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk mengakselerasi konektivitas serta pengembangan iptek di dunia kampus dengan industri. 

Pada tahun 2022 ini, Kemendikbudristek mengalokasikan dana matching fund sebesar 950 miliar. Maka, dalam mendukung program ini, Kemendikbudristek telah menyediakan platform Kedaireka dalam mendukung penyaluran matching fund dan bertindak sebagai ruang pertemuan antara dosen, peneliti, juga pelaku industri untuk berkolaborasi melahirkan gagasan inovatif dalam menjawab permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. 

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Provinsi DKI Jakarta sebagai satuan kerja dari Kemendikbudristek, menjalankan tugas dan fungsinya dalam hal fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, pada Selasa (22/3/22) melaksanakan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Matching Fund Kedaireka Tahun 2022 dan mengundang 80 perguruan tinggi. 

Bersamaan dengan hal tersebut, LLDikti Wilayah III juga berencana akan menjalin sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal kerjasama MBKM dengan pendanaan Matching Fund. Kepala LLDikti Wilayah III, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. menuturkan bahwa saat ini terdapat 297 Perguruan Tinggi Swasta dan 5 Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan LLDikti Wilayah III. 

“Kami dan segenap Perguruan Tinggi siap menjalankan roda transformasi dengan mencapai 8 IKU untuk menjadi pusat inovasi yang akan menjadi solusi dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat,” ucap Paristiyanti. 

Dengan berbagai potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi di LLDikti Wilayah III, Paris yakin kedua upaya ini akan lebih meningkatkan produktivitas perguruan tinggi di DKI Jakarta, yaitu dengan konsorsium perguruan tinggi dan kolaborasi lintas-sektor yang didampingi LLDikti Wilayah III.

“Matching fund di tahun 2022 ini memiliki prioritas dalam bidang ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, penguatan pariwisata, dan kemandirian kesehatan. Bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kami akan memberi kesempatan bagi para dosen dan peneliti di lingkungan LLDikti Wilayah III agar dapat menghasilkan karya yang solutif dengan memperoleh pendanaan matching fund. Misalnya saja, dalam hal penguatan sistem kesehatan masyarakat di DKI Jakarta pada masa pandemi, membuat berbagai prototipe peralatan yang dibutuhkan pemerintah daerah dalam hal penanganan limbah, pembuatan aplikasi untuk Pemprov dari Kampus-Kampus yang menjadi pusat Artificial Intelegence, hingga pengembangan pusat riset terapan," tambahnya. 

Khusus bagi Perguruan Tinggi Vokasi, matching fund akan mengembangkan metode pembelajaran mahasiswa yang terlibat langsung dengan DUDI, dimana mahasiswa akan mendapatkan pengalaman Project-Based Learning.

“Dengan jalinan sinergi ini, kita akan terus mewujudkan SDM unggul yang berdaya saing,” imbuh Paris.