Perkuat Hubungan Militer, Komandan INDOPACOM Apresiasi Panglima TNI

MUS • Tuesday, 22 Mar 2022 - 11:20 WIB

Jakarta - Komandan Komando AS untuk Indo-Pasifik (INDOPACOM), Laksamana John C. Aquilino mengapresiasi visi dan kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Hal itu disampaikan Laksamana Aquilino, Senin (21/3/2022), dalam jumpa pers setelah pertemuan keduanya, untuk memperkuat hubungan militer antara Amerika Serikat dengan Indonesia, dan mendiskusikan potensi kerjasama antarkedua negara, di bidang pertahanan. 

"Relasi Indonesia dan AS sangatlah penting. Jenderal Andhika dan saya sudah melakukan telekonferensi, dan sangat penting untuk berkunjung ke Indonesia. Saya menghargai visi dan kepemimpinannya, kegiatan ini dilakukan bagaimana terintegrasi sebagai kekuatan bersama dan kekuatan gabungan," jelas Laksamana Aquilino. 

Menurutnya, visi Jenderal Andhika sangatlah visioner untuk dilaksanakan dalam bentuk lebih kompleks, berlatih bersama, dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan.

"Bagi kedua belah pihak, mampu mewujudkan Indo Pacific yang bebas dan terbuka bagi seluruh bangsa, dapat berjalan dalam kedamaian dan kemakmuran yang stabil bagi negara kita," ungkapnya. 

Sementara itu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut eratnya hubungan kedua belah pihak, yang akan selalu ditingkatkan. "Sejak di TNI Angkatan Darat, kita terus berusaha meningkatkan partnership, karena memang sulit bekerja sendirian dalam hal apapun, itulah salah satu titik berat saya ketika menjadi Panglima TNI," katanya.

Dia mencontohkan latihan bersama Garuda Shield 2021, antara TNI AD dan US Army yang tergabung dalam INDOPACOM. "Itulah salah satu komitmen kami. Kita selalu berkomunikasi," tutur Jenderal Andika. 

Bentuk kerjasama tersebut tak hanya berwujud latihan, pertukaran, pendidikan, tetapi juga workshop tentang gabungan sesuatu yang tidak mudah. Jenderal Andika menyebut, berbagai teori tentang kekuatan gabungan sudah tersedia, tetapi prakteknya tak mudah. Begitu banyak dinamika, variabel, yang akan mempengaruhi.

"Kami ingin mempelajari hasil operasi gabungan sudah sering dilakukan, karena militer AS sangat banyak pengalaman di dunia sebenarnya, ini salah satu topik yang perlu dilihat perkembangannya, sejak tahun lalu sampai hari ini, dalam rangka mengevaluasi penataran gabungan, berhasil dicapai oleh pihak AS dan TNI," tutupnya.