7 Kesimpulan di Tik Talk Trijaya untuk Pengusaha Pemula

MUS • Wednesday, 2 Mar 2022 - 15:18 WIB

Jakarta - Entrepreneur yang juga investor Stephanie Yoe (@iamstephyoe) menyampaikan berbagai hal terkait kewirausahaan, khususnya pengusaha pemula dan startup, pada "Tik Talk Trijaya", yang berlangsung di akun TikTok radio terbesar di Indonesia @mnctrijaya, Senin (28/2/2022).

Mendalami kewirausahaan saat berkuliah di Babson College, Stephanie mengaku suka membangun hal-hal baru, tanpa terlalu peduli akan menjadi besar, tetapi proses membangun dari sebuah ide. "Itulah 'fun'-nya, 'struggle'-nya dan segala macam, 'just building a new products' lalu memasarkan kepada publik, 'for me, it's fun'," ungkapnya.

Bagi calon atau pengusaha startup, Stephanie membagikan beberapa hal, yang perlu diketahui para pebisnis:

1. Pelajari Kegagalan Pengusaha Lain.
Meski sudah terlalu banyak kisah sukses, menurut Stephanie Yoe yang akrab disapa Steph, kegagalan orang juga perlu dipelajari. "Sebagian besar usaha mati karena masalah internal. Pertama, 'hiring' terlalu cepat, jadi duitnya habis," jelasnya. Problem internal lainnya: Konflik di antara para 'founder' dan atau 'co-founder', produk yang kurang cocok dengan pasar, serta strategi yang salah. 

2. Bekerja Dulu Sebelum Buka Usaha
Banyak orang menyarankan, langsung terjun berusaha dan belajar sendiri. Steph menyetujui cara berpikir tersebut, namun diakuinya sangat mahal. "Kalau kerja sama orang, di bawah bos yang baik, mereka akan mengajarkan bagaimana membangun perusahaan, dengan skill akan terpakai nantinya saat berusaha sendiri. Plus, anda mendapat free mentor," kata Steph.  

3. Hindari Berusaha dari Nol
Menurut Steph, jika seorang calon pengusaha berusaha sendiri, dari titik nol, maka uang akan terbakar untuk belajar, hanya untuk belajar. Hal itu bahkan dilihat Steph ber berdasarkan pengalaman di korporasi besar. "Bahkan anak dan cucu-cucu para pemilik perusahaan besar pun, disuruh untuk bekerja sama orang terlebih dahulu. Gak sendiri," tuturnya.

4. Bangun Jaringan
Dengan bekerja terlebih dahulu, kita juga bisa mendapatkan jaringan dari kantor, dengan mengikuti meeting atau kegiatan bos. Steph menyatakan, "Karena memang harus mengerti bagaimana organisasi berjalan, setiap departemen bekerja, peraturan dan tanggung jawabnya seperti apa." 

5. Make Sure You Get Right Team
Salah satu tantangan menjadi pengusaha di Indonesia adalah mencari orang yang sesuai dengan tugasnya. "Dengan berkembangnya usaha, lama-lama tugas CEO ya menjadi setengah tugas HR," tutur Steph. Seiring pertumbuhan usaha, pengusaha membutuhkan orang tepat yang membantunya untuk tumbuh. Proses tersebut pun dilaluinya sendiri, sebagai bagian perjalanan membangun startup.

6. Learn from The Best
"It's always better to learn from the best and then try to reverse engineer it," ungkap Steph. Belajar dari yang terbaik, lebih baik dilakukan, daripada calon pengusaha memulai usaha dari tidak punya apa-apa secara sendirian.

7. Mencari Mentor
Prinsip belajar dari yang terbaik bisa didapatkan dari seorang mentor. Hal itu diterapkan Steph ketika berkenalan dengan dunia 'venture capital'. Dia bahkan menawarkan diri untuk belajar dari salah satu investor terbaik. "Saya ketemu VC (venture capitalist/pemodal ventura) yang jadi 'life mentor', saya gak pernah ngomongin duit, saya bilang sama dia, saya ingin belajar, 'take me under your wings for free'," kisahnya.

Selanjutnya, Steph mengikuti kegiatan mentornya, ikut 'meeeting' dalam 2-3 pekan, hanya untuk memahami lebih baik industrinya. Tidak hanya soal bisnis, sang mentor pun mengajarkan banyak hal termasuk soal hidup yang berdampak, sampai akhirnya menjadi seperti saudara sendiri.

"A lot of people of the VC people itu baik-baik sekali, super-super nice," tutupnya. (MAR)