BI Optimistis Dengan Sistem Pembayaran Elektronik, Ekonomi Jateng Bisa Tumbuh

MUS • Thursday, 17 Feb 2022 - 11:57 WIB

Semarang – Dampak dari pandemi Covid-19, banyak sector ekonomi masyarakat menjadi terpuruk , walapun sampai saat ini Pemerintah terus memberikan berbagai terobosan agar perekonimian masyarakat dapat bergairah lagi , dan tidak semakin terpuruk akibat pandemic Covid-19 ini. 

Salah satunya yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, yang telah menyatakan bahwa sector ekonomi, saat ini sudah mulai bergerak , dan terjadi kenaikan, serta telah dirasakan sejak tahun kemarin. Hal itu didukung dari menggeliatnya daya beli masyarakat, dan sektor produsen juga mulai berproduksi.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra , bahwa nilai  pertumbuhan pada triwulan IV 2021 telah menunjukkan, bahwa ekonomi provinsi Jawa Tengah telah naik 3,32 persen dibandingkan 2020 kemarin , yang terkontraksi -2;65 persen. Perbaikan ekonomi Jateng pada 2021 , didorong dari peningkatan permintaan domesti dan global. 

Rahmat menjelaskan, pada tahun ini pemulihan ekonomi Jateng diperkirakan akan terus berlanjut karena didukung dari upaya pengendalian pandemi COVID-19 yang dilakukan pemerintah. Sehingga, produktivitas sektor-sektor utama di Jateng akan terdorong dan memacu pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, untuk memicu pertumbuhan ekonomi itu diperlukan adanya adaptasi kebiasaan baru dari masyarakat dalam bertransaksi ekonomi. Salah satunya, penggunaan pembayaran transaksi secara elektronik atau online.

“Makanya BI gencar ada QRIS dan ada BI Fast, di mana semuanya itu untuk mendorong supaya penggunaan uang kartal itu berkurang. Karena katanya salah satu itu (penularan), lewat uang juga bisa. Bahkan UMKM kita on boarding kan supaya mereka go digital. Makanya salah satu konsumsi masyarakat yang tumbuh, karena UMKM beralih dari yang tradisional face to face jadinya online. Sistem pembayarannya kita digitalkan, agar aktivitas ekonomi jangan terlalu terdampak dari pandemi ini,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya terhadap 700 responden di Jateng juga meyakini jika perekonomian akan terus meningkat.

Peningkatan dari keyakinan konsumen itu, didorong dari kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi ekonomi ke depan yang lebih baik.

“Peningkatan keyakinan masyarakat berpengaruh pada Indeks Kondisi Ekonomi saat ini, yakni berada pada level optimis. Itu semua dipengaruhi peningkatan persepsi konsumen terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja,” pungkasnya. (Khr)