Kinerja Sido Muncul Sepanjang 2021 Kembali Tunjukkan Tren Positif 

MUS • Friday, 11 Feb 2022 - 14:13 WIB

Semarang – Manajemen  PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) optimistis kinerja 2022 mampu menunjukkan tren positif, setelah pada semester II/2021 berhasil mencatat pertumbuhan yang menggembirakan.

Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, David Hidayat mengatakan kinerja manajemen sangat menggembirakan dan kenaikan penjualan yang melebihi target yang telah ditetapkan, seiring dengan terjadinya lonjakan permintaan produk-produk herbal dan juga minuman kesehatan. 

Peningkatan penjualan itu, lanjutnya, juga karena stretegi yang diterapkan berjalan secara efektif, hingga tren positif pada semester II/2021 pertumbuhannya melebihi dari  target yang diharapkan.

Menurutnya, laju bisnis di tahun 2021 ini berjalan mulus, bahkan Sido Muncul pun semakin sigap dalam melakukan berbagai strategi menyikapi lonjakan permintaan yang terjadi hingga menuntut perseroan untuk gerak cepat supaya dapat memenuhi  permintaan pasar. 

“Dalam rangka meningkatkan efisiensi di bidang produksi, pemanfaatan industri 4.0 akan menekan biaya secara signifikan menjadi  semakin murah. Bahkan ke depannya ditunjang hasil penerapan teknologi green house yang akan menunjang effisiensi pengadaan bahan baku. Kerja sama yang solid  antara Sales, marketing dan produksi sangat bagus. Sehingga kegiatan marketing membuahkan peningkatan penjualan dan market share produk unggulan kami,” ujar David seusai mendampingi Menaker Ida Fauziyah meninjau penyelenggaraan kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) yang digelar di Kawasan Agro Wisata Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang, belum lama ini.

Menurutnya, segmen produk herbal & supplement serta segmen minuman kesehatan mencatatkan lonjakan permintaan sepanjang 2021. Di mana, hingga semester II-2021 keduanya berkontribusi masing-masing sebesar 67% dan 30% dari total pendapatan perseroan. 

“Permintaan produk herbal kami seperti Tolak Angin Cair, Tolak Linu Cair, Esemag, Anak Sehat serta supplement herbal lainnya yakni sambiloto, sari kunyit dan JSH dan beberapa produk lainnya mengalami lonjakan permintaan yang luar biasa. Permintaan Vitamin C-1000 pun tak kalah mengalami lonjakan permintaan yang signifikan,” tutur David.

Pertumbuhannya cukup menggembirakan yang akan terus dipertahankan pada kinerja 2022 ini.

Perusahaan SIDO, tutur David, berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja pada 2021, penjualan naik 21% menjadi Rp 4 triliun dan laba bersih  tumbuh 35% menjadi Rp 1,2 triliun setelah manajemen menjalankan sejumlah strateginya dengan baik agar terus berkembang dengan memanfaatkan katalis positif Covid-19.

Pada kenyataannya pandemi Covid-19 memberikan katalis positif bagi perseroan lantaran gaya hidup sehat menjadi hal yang utama saat ini dan dengan momentum ini perusahaan menggenjot kinerjanya secara lebih maksimal.

Hal ini, kata David, karena SIDO menyadari bahwa masyarakat Indonesia telah menaruh kepercayaan yang sangat besar terhadap produk-produk Sido Muncul.  

“Sebagai perusahaan herbal terbesar di Tanah Air, kami tetap menjaga komitmen kami untuk memberikan produk yang terbaik bagi konsumen, khususnya masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Tak hanya meluncurkan produk baru, SIDO juga tetap konsisten menjalankan sejumlah strategi bisnis yang telah disusun sebelumnya, di antaranya,  memperbaiki distribusi semua produk secara lebih merata, mengoptimalkan kinerja anak perusahaan yang bergerak dibidang ekstraksi dan atsiri serta meningkatkan kinerja di pasar ekspor. (APb)