Jakarta - Seorang wanita yang akan melakukan penerbangan, mendapatkan hasil PCR positif padahal belum melakukan tes apapun. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, hal seperti ini bisa terjadi karena kurang cek dan ricek petugas.

“Tiap pelayanan memiliki quality control terhadap mekanisme pelayanan. Tentunya hal ini terjadi karena kurangnya proses cek dan ricek,” ungkapnya dalam wawancara di Trijaya Hot Topic Pagi, Jum’at (4/2/2022).

Agar tidak ada yang dirugikan, pihak lab harus melakukan perbaikan sesuai prosedur yang sudah diatur.

“Perubahan data yang diakibatkan kesalahan input ini bisa diubah melalui laboratorium dengan melakukan tes ulang, dan yang dapat mengubah status aman pada aplikasi pedulilindungi adalah laboratorium itu sendiri,” jelas Nadia.

Sistem yang dibuat pemerintah merupakan sistem otomatis, dimana semua laboratorium yang diverifikasi bisa langsung mengupload hasil tes dan memasukan data tersebut sesuai dengan NIK konsumen yang melakukan tes.

“Pengawasan terhadap lab-lab yang diverifikasi tetap berada di pemerintah daerah, bukan kementerian Kesehatan. Kementrian hanya mengecek apakah lab tersebut sesuai dengan standar atau tidak, jika sesuai maka lab tersebut akan mendapatkan akses ke dalam jaringan,” ucap Nadia. (Ris)