Jakarta - Penyebaran virus Covid-19 di Liga 1 kian bertambah. Berdasarkan data dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) tercatat 68 orang yang harus melakukan karantina karena terpapar Covid-19, terdiri dari 52 pemain dan 16 ofisial dari kontestan Liga 1. 

Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan pemain atau ofisial yang terpapar Covid-19 bergejala ringan seperti tenggorokan gatal dan sedikit pilek. Bahkan, 90% tanpa gejala sama sekali. 

Akhmad juga mengatakan, saat ini LIB sedang melakukan tracking dan tracing serta evaluasi bagaimana virus ini bisa menyebar, dan berusaha untuk memutus mata rantai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

“Saat ini merupakan kondisi yang extra ordinary sehingga menerapkan sistem semi-bubble karena kompetisi liga yang panjang. Dimana sistem  semi-bubble itu setiap pertandingan selalu dipantau dari H-2 kemudian latihan juga di tempat latihan yang kita tunjuk tidak bisa sembarangan, dengan waktu yang kita tentukan juga dan itu dipantau semua,” ucap Akhmad.

Agar tidak terjadi peningkatan kasus, LIB meminta klub mengawasi pemainnya dengan sangat ketat. "Tidak boleh pergi kemana-mana, dan jangan sampai klub ini lalai. Tolong dipantau semua anggota timnya," pinta Akhmad. 

“Kami menunda pertandingan berdasar pasal 52 ayat 7 regulasi Liga 1 yang didalamnya termasuk protokol kesehatan, jika dalam keadaan luar biasa, dimana klub yang bertanding hanya memiliki skuad dibawah 14 orang bisa mengajukan partai ulang,” kata Akhmad dalam Trijaya Hot Topic Pagi, Kamis (3/2/2022). 

Karena jadwal kompetisi liga yang padat sampai akhir Maret, pihak LIB sedang memikirkan lebih lanjut tentang apa yang akan dilakukan kedepan mengenai partai tunda.

"Karena format menunda itu harus jelas formulasinya, jangan sampai asal. Harus memperhatikan dari sisi recovery pemain yang harus tercukupi dan juga LIB dan klub sudah memiliki komitmen kompetisi selesai pada Maret, agar kompetisi musim berikutnya tidak molor akibat partai tunda ini," tukasnya. (Lif)