Pasca Kebakaran Relokasi Pasar Johar, Pedagang Minta Pemerintah Segera Beri Bantuan Modal untuk Kembali Berjualan

MUS • Thursday, 3 Feb 2022 - 13:26 WIB

Semarang – Kebakaran hebat yang menghanguskan tempat relokasi Pasar Johar di kawasan atau area Masjid Agung Jawa Tengah menyisakan duka bagi para pedagang yang berjualan di tempat tersebut, karena mereka tidak tahu harus buat apa setelah kejadian tersebut.

Ratusan pedagang relokasi Pasar Johar yang terletak di Jalan Arteri Soekarno-Hatta (Soetta) atau dekat dengan kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Kota Semarang mengalami musibah yang sangat merugikan.

Karenanya, rata-rata pedagang yang menggantungkan hidup di pasar tradisional tersebut seluruh usahanya atau dagangannya ludes dilahap si jago merah.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Rabu (2/2/2022) sekira pukul 18.30 WIB. Menurut informasi, kobaran api melahap seluruh kios di relokasi Pasar Johar blok F dan blok E. Rinciannya yaitu blok F 1 sampai dengan F 9 lalu E1 hingga E 8 dengan total kios mencapai ratusan.

Salah satu pedagang Agus, mengaku sudah dua kali di Pasar Johar mengalami kebakaran hingga harus merugi sampai ratusan juta. Peristiwa kebakaran pertama yang ia alami itu pada tahun 2015 dan yang kedua pada Rabu (2/2) malam.

Saat ini dirinya belum tahu langkah apa selanjutnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebab, satu-satunya mata pencaharian dirinya dan keluarganya ludes tak tersisa dilahap api.

Oleh karena itu, pedagang pecah belah itu meminta kepada Pemerintah Kota Semarang maupun Provinsi Jawa Tengah untuk segera menurunkan bantuan agar dirinya dan pedagang lainnya bisa melanjutkan usahanya dalam berjualan.

Agus menjelaskan, saat kejadian kebakaran, posisi dirinya sedang berada di rumah karena sudah pulang berdagang. Kemudian, awal ia mengetahui kebakaran setelah ditelpon oleh rekannya blok F bahwa tempat ia berjualan dilahap api.

Karena panik mendengar hal itu, dirinya lantas langsung menuju tempat usahanya untuk mengamankan barang-barang dagangannya. Namun, setelah sampai di lokasi, dirinya pun juga tak bisa apa-apa lantaran api sudah besar dan tidak memungkinkan untuk diterjang.

Saat ini ia tengah fokus membersihkan lapak dagangannya yang hangus terbakar dan mencari sisa-sisa barang yang masih mempunyai nilai jual untuk didagangkan kembali.

Sedangkan Anna, pemasok barang dagangan di relokasi Pasar Johar mengaku bingung karena akibat kebakaran ini ia juga harus merugi hingga ratusan juta.

Sebab, pasokan barang gabah pecah belah yang ia setorkan kepada puluhan pedagang di pasar tersebut belum terbayarkan. Ia juga meminta kepada pemerintah untuk segera menurunkan bantuan agar dirinya dan pedagang lainnya bisa melanjutkan usaha dalam berdagang.

Sementara itu, petugas Damkar mampu menjinakan api selepas kurang lebih tiga jam berjibaku memadamkan api.

“Iya tiga jam kami bekerja keras memadamkan api, tadi pukul 22.00 api sudah padam,” kata Kepala Damkar Kota Semarang, Agus Harmunanto.

Petugas Damkar yang diback-up penuh oleh pihak TNI-Polri dan jajaran relawan Semarang, kini masih fokus dalam proses pendinginan api. Ia menyebut, proses pendinginan memakan waktu yang lama. Sebab, barang yang terbakar mayoritas berupa kain dan kayu yang tak mudah padam begitu saja.

Damkar Semarang mengerahkan seluruh armada berjumlah 10 unit, water canon 3 unit. Adapula bantuan dari daerah penyangga seperti Kendal, Kabupaten Semarang, Demak, Kudus, Salatiga.

Dalam pantauan pukul 08.00 WIB, para pedagang yang terdampak kebakaran sedang membersihkan lapaknya dan mencari barang-barang dagangan yang masih bisa dijual. Terlihat jelas pada seluruh kios yang berada di blok E dan F hangus dilahap jago merah. (Khr)