Ombak Laut Jawa dan Pantai Selatan Meningkat, Jateng Diterjang Angin Kencang

MUS • Friday, 28 Jan 2022 - 14:48 WIB

Semarang - Memasuki puncak musim penghujan tahun ini antara bulan Januari sampai bulan Maret ini, seluruh masyakat diharapkan untuk mewaspadai bencana Hidrometrologi, karena curah hujan dan juga efek lainnya seperti kecepatan angin, banjir, ataupun tanah langsor sering terjadi di bulan-bulan ini.

Salah satunya adalah Kecepatan angin yang sering terjadi dengan kecepatan sedang sampai kencang, karena peningkatan kecepatan angin sejak beberapa hari terakhir telah mempengaruhi ketinggian gelombang laut di pesisir utara dan selatan Jawa Tengah. Di perairan Brebes hingga Rembang, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menyebutkan gelombang laut meningkat kisaran 1,25-2,5 meter.

"Untuk satu hari ke depan, wilayah perairan utara sampai Laut Jawa bagian tengah berpeluang dilanda peningkatan gelombang intensitas sedang terutama yang berada di sepanjang wilayah Brebes, Pekalongan, Semarang, Demak, Karimunjawa sampai Rembang," kata Ganis Erutjahjo, Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang. 

Untuk saat ini kecepatan angin bertambah kencang antara 4-20 knot perjam lantaran disebabkan adanya pertemuan arus pola angin di wilayah utara Indonesia yang bergerak ke arah timur laut kisaran 5-20 knot. Sementara kecepatan angin dari selatan Indonesia menuju barat daya dan barat laut berkisar 8-25 knot. 

"Inilah yang mempengaruhi kondisi peningkatan tinggi gelombang perairan utara Jawa Tengah. Ditambah lagi adanya tekanan rendah karena ada pertemuan angin di Selat Sunda dan barat laut Kalimantan. Dan diprediksi angin kencang akan melanda tiga hari dengan kecepatan 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam," terangnya. 

Ganis mengimbau kepada para nelayan berperahu kecil untuk mewaspadai angin kencang di perairan utara. Para nelayan harus selalu memperhatikan keselamatan di laut dengan rutin mengecek informasi dari BMKG. 

"Yang lebih tahu kondisi kapal nelayan dan KSOP. Maka nelayan musti waspada dengan perubahan cuaca," tambahnya.

Sedangkan, Rendi Krisnawan, Prakirawan Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung memperingatkan kepada para wisatawan supaya jangan bermain air di pinggir pantai. Sebab, ketinggian gelombang laut selatan hingga akhir bulan Januari nanti bakal meningkat 2,5-4 meter dari kondisi normal hanya 2 meter.

Peningkatan ombak laut selatan termasuk kategori berbahaya. Oleh karena itulah, Rendi menyarankan kepada semua nelayan agar berhenti melaut terlebih dahulu. 

"Naiknya ombak laut selatan sangat berbahaya bagi kapal nelayan kecil. Karena sekarang arah angin dominan dari baratan. Angin berhembus 10-15 knot. Terpantau sejumlah nelayan ada yang sudah berhenti melaut. Buat para wisatawan juga patut waspada, jangan jangan mandi dan mainan air di pantai. Jika ada air pasang justru membahayakan wisatawan," pungkasnya. (Khr)