65 Ribu Warga Semarang yang Baru Divaksinasi Booster, Ini Kendala Petugas

MUS • Tuesday, 25 Jan 2022 - 17:59 WIB

Semarang – Sebanyak 65 ribu warga Kota Semarang telah divaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster selama sepekan terakhir. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menyatakan, realisasi penyuntikan vaksinasi booster per Selasa (25/1/2022) baru tercapai 5 persen karena konsentrasi para petugas puskemas terpecah untuk menuntaskan vaksinasi lainnya. 

"Capaian vaksinasi booster sejak seminggu lalu 5 persen atau sebanyak 65 ribu warga sudah menjalani vaksinasi dosis ketiga," kata Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam, Selasa (25/1/2022). 

Hakam menyebut, setiap hari sebanyak 10.000 warga yang ditargetkan bisa ikut vaksinasi ooster.

Menurutnya, vaksinasi booster kali ini kurang maksimal lantaran para petugas medis juga masih berupaya menyelesaikan vaksinasi khusus anak usia 6--11 tahun di setia puskemas. 

Hambatan lainnya juga disebabkan minimnya tenaga medis yang terlibat dalam vaksinasi booster.

"Kendalanya kita masih lakukan vaksinasi bagi anak-anak usia 6--11 tahun. Terutama di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) juga nakesnya masih sedikit. Itu ditambah dengan sebaran tenaga kesehatan (nakes) yang rutin melayani vaksinasi di Mal Tentrem dan Sam Poo Kong," terangnya.

Hakam mengaku memerlukan peran aktif dari para relawan di kampus-kampus dan tambahan tenaga medis dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mempercepat vaksinasi booster.

Ia kini memasang target program vaksinasi booster mencapai 250 ribu dalam sebulan demi mengurangi angka kesakitan dari penularan virus corona varian Omicron. 

"Minggu ini kita akan lebih maksimal lagi. Kita nantinya akan dibantu dari pemkot dan relawan dari perguruan tinggi untuk meningkatkan kegiatan vaksinasi booster," terangnya.

Untuk sementara ini, petugas medis dari Dinkes Semarang setiap hari standby untuk menyuntikan vaksinasi booster di Mal Tentrem dan Klenteng Sam Poo Kong, masing-masing sebanyak 1.000 dosis. 

Disinggung soal laporan efek samping atau kejadian pasca imunisasi (KIPI), Hakam  mengklaim belum menemukan keluhan pasca penyuntikan vaksinasi booster. (Khr)